test

Politik

Jumat, 3 April 2020 15:28 WIB

Tertinggal dari Negara Lain, Presiden Jokowi: Terdapat 433 Desa yang Belum Berlistrik

Editor: Ferro Maulana

Presiden Joko Widodo (Foto: Dok Net)

PMJ - Menurut laporan yang diterima Presiden Joko Widodo, elektrifikasi atau tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Bahkan sampai dengan April 2020, rasio tersebut telah mencapai angka 99,48 persen.

Peningkatan rasio itu cukup signifikan bila dibandingkan tahun 2014 lalu yang masih berada di kisaran angka 84 persen. Capaian rasio saat ini juga telah melampaui target RPJMN 2015-2019 sebesar 96 persen.

Tetapi, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk tidak cepat berpuas diri terlebih dahulu mengingat dalam indikator electricity access population Indonesia masih berada di peringkat 95.

"Masih tertinggal dari Malaysia di peringkat 87, Vietnam peringkat 84, serta Singapura, Thailand, Tiongkok, dan Korea Selatan yang berada di peringkat 2," ungkapnya saat memimpin rapat terbatas mengenai peningkatan rasio elektrifikasi di pedesaan melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (03/04/2020).

Kemudian, dalam indikator electricity supply quality, Indonesia juga masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Singapura dengan berada pada peringkat 54. Beberapa desa di Tanah Air diketahui juga masih belum teraliri listrik.

"Juga masih terdapat 433 desa yang belum berlistrik. Meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh Tanah Air, yakni 75.000.Tapi apa pun ini harus kita selesaikan," tutur Presiden Jokowi.

Sejumlah desa tersebut tersebar di 4 provinsi dengan rincian sebanyak 325 desa di Papua, 102 desa di Papua Barat, 5 desa di Nusa Tenggara Timur, dan 1 desa di Provinsi Maluku. Berkenaan dengan hal tersebut, Kepala Negara meminta jajarannya untuk segera mengidentifikasi dan bergerak menyelesaikan persoalan.

"Saya minta diidentifikasi secara jelas desa mana yang berdekatan dengan desa yang tak berlistrik, desa mana yang jarak rumah antarpenduduknya berjauhan dan mana yang berdekatan, sehingga kita dapat menentukan strategi pendekatan teknologi yang tepat," jelasnya menambahkan.

Berikutnya, sesudah identifikasi terlaksana, Presiden meminta jajarannya untuk segera menyiapkan anggaran, regulasi, dan kebijakan investasi yang diperlukan untuk mendukung program elektrifikasi di berbagai desa itu .

Dinikmati Warga

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga ingin memastikan bahwa listrik tidak hanya masuk desa-desa tersebut, tapi juga dapat dinikmati dan diakses oleh warga, utamanya yang berada di lapisan bawah, sehingga mereka dapat memenuhi keperluannya sekaligus memberikan nilai tambah bagi peningkatan produktivitas ekonomi di desa-desa tersebut.

"Dengan adanya listrik kita harapkan anak-anak bisa belajar di malam hari dengan penerangan lampu yang cukup sehingga kualitas pendidikan kita juga semakin meningkat," pungkasnya. (FER)

BERITA TERKAIT