test

News

Kamis, 22 Oktober 2020 13:25 WIB

Wapres: Pesantren Harus Jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Editor: Hadi Ismanto

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin . (Foto: Instagram KH Ma'ruf)

PMJ - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut di tengah pandemi Covid-19 pesantren harus menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Hal ini disampaikan dalam sambutan Hari Santri Nasional 2020.

Menurut Ma'ruf, dalam Undang-Undang (UU) 18/2019 tentang Pesantren berisikan pesantren memiliki posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

"Dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat, pesantren berorientasi pada peningkatan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitarnya," jelas Ma'ruf Amin saat memberi sambutannya Hari Santri Nasional secara virtual, Kamis (22/10/2020).

Mar'uf mengatakan, saat ini ada 28.194 pesantren dengan jumlah santri 18 juta orang. Dengan jumlah tersebut, lanjut dia, para santri dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM.

Program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan dapat mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Di antaranya melalui pengembangan lembaga keuangan syariah pesantren, pengembangan kewirausahaan santri (santripreneur), serta pengembangan sektor riil dan industri halal.

"Pengembangan keuangan syariah di pesantren dilakukan melalui Bank Wakaf Mikro (BWM) dan Baitul Maal Wat-Tamwil (BMT) yang keduanya berbadan hukum koperasi," tuturnya.

Wapres menambahkan, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama Bank Indonesia (BI) mendukung program ketahanan pangan berbasis pesantren, seperti Urban Farming Pesantren, Green Waqf dan lain-lain.

"Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi inisiasi pengembangan ekonomi kerakyatan dan syariah berbasis pesantren dan komunitas. Ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT