test

Suara Pemilu

Senin, 7 September 2020 13:30 WIB

Waspada Ancaman Covid-19 di Tengah Pilkada Serentak 2020

Editor: Ferro Maulana

Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta semua Pemda agar lebih tegas dalam menegakkan protokol kesehatan. Hal itu disebabkan kasus Covid-19 masih meningkat dan proses persiapan Pilkada 2020 juga tengah berlangsung.

"Persiapan Pilkada Serentak 2020 mulai mengkhawatirkan. Karena dari rangkaian kegiatan itu telah terdeteksi banyak kasus Covid-19. Bahkan beberapa bakal pasangan calon (Bapaslon) di sejumlah daerah pun dilaporkan terpapar Covid-19," ungkap pria yang akrab dipanggil Bamsoet dalam pernyataannya, di Jakarta, Senin (7/9/2020)

Bamsoet melanjutkan, pelanggaran protokol kesehatan terlihat nyata dalam kegiatan pendaftaran Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah. Bahkan terdapat juga di beberapa daerah, dalam kegiatan pendaftaran Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah masih melibatkan banyak orang (masih berkerumun, red).

"Ketika protokol kesehatan nyata-nyata dilanggar, harusnya KPUD dan Bawaslu jangan segan-segan meminta bantuan dari satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga ketertiban. Termasuk meminta bantuan dari prajurit TNI-Polri yang ditugaskan menegakan protokol kesehatan di ruang publik,’’ ujarnya menegaskan.

Dirinya menduga, kecenderungan pelanggaran protokol kesehatan akan lebih besar saat masuk ke tahapan kampanye Pilkada yang berlangsung selama 71 hari. Terhitung mulai tanggal 26 September sampai dengan 5 Desember 2020.

Karena itu, menurutnya, Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah harus mampu mengendalikan massa pendukung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika setiap Paslon gagal mengendalikan kegiatan simpatisan dan massa pendukung, pelanggaran protokol kesehatan dikhawatirkan marak terjadi. 

"Untuk meminimalisir potensi penularan Covid-19 di periode kampanye Pilkada, semua pemerintah daerah harus tegas menegakan pelaksanaan protokol kesehatan. Begitupula Paslon harus mampu mengendalikan pendukungnya. Jika tidak, kegiatan Pilkada justru bisa memicu lonjakan kasus Covid-19 di semua daerah pemilihan,’’ pungkasnya.(Fer)

BERITA TERKAIT