PMJ – Jajaran TNI melaporkan, terdapat 250 hektar lahan yang terbakar selama periode Juli – Agustus 2020 di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Komandan Korem 044 Garuda Dempo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji menerangkan, kebakaran lahan sudah terjadi di sejumlah wilayah Sumsel. Tercatat pula juga ada 978 titik panas yang terpantau Satelit Lapan.

“Kebakaran menyebar di Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Pali, Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin. Dominasi lahan terbakar saat ini berasal dari Pali,” tutur Jauhari, Jumat (4/9/2020).

Lebih jauh Jauhari menjelaskan, kebakaran lahan sekarang rata-rata berada di lahan mineral yang sudah mulai kering lantaran wilayah Sumsel sudah masuk musim kemarau. Sedangkan, di lahan gambut, saat ini diperkirakan masih basah.

“Sekarang titik panas dan titik api itu mulai ramai. Kita perkuat tim di lapangan untuk bisa mengoptimalkan upaya pemadaman dan menjaga lahan yang rentan terbakar,” tuturnya.

Menurut Jauhari, untuk musim kemarau tahun ini, pihaknya sudah menyiagakan dan menyebar 2.330 personel. Penempatannya pun menyebar di wilayah rawan karhutla.

“Jika kebakaran lahan kian meluas, kami pun akan menambah kekuatan,” ujarnya menambahkan.

Masih dari keterangannya, berbagai kendala yang ditemukan di lapangan di antaranya area lokasi lahan terbakar sulit diakses.

Misalnya, kebakaran di Lais, Musi Banyuasin, lahan terbakar berada di lahan mineral. Tetapi, untuk menjangkaunya harus melalui lahan gambut yang penuh dengan semak belukar dan sungai.(Fer)