test

Politik

Jumat, 9 Oktober 2020 17:30 WIB

Perusakan Fasum, Ketua Fraksi PPP: Pelakunya Kelompok Provokator

Editor: Ferro Maulana

Ketua PPP Arsul Sani. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan ada kelompok provokator dalam aksi demo penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang berakhir ricuh. Menurut Arsul, pola kericuhan mirip dengan demo rusuh saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Perusakan sejumlah fasilitas umum (fasum) kemarin, PPP yakin pelakunya adalah kelompok provokator," ujar Arsul kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Arsul menilai kerusuhan demo selama tiga hari (Selasa-Kamis) bukan dilakukan dari elemen mahasiswa dan buruh. Menurutnya, buruh dan mahasiswa sudah menarik diri untuk pulang.

"Tak bisa dipungkiri, dari video yang beredar, terutama yang kejadian tadi malam di beberapa titik di Jakarta. Mereka bukan mahasiswa, bukan pula buruh, yang sudah pada menarik diri dan pulang," ujar Arsul.

Politikus PPP ini melanjutkan, massa aksi yang membawa senjata tajam ketika demonstrasi yaitu orang yang tak memiliki kepentingan dengan UU Ciptaker. Ia menilai kerusuhan semalam seperti kejadian saat kerusuhan pasca pilpres tahun lalu.

"Mereka yang sambil berjalan membawa balok kayu itu merupakan kumpulan orang tidak jelas kepentingannya dengan UU Ciptaker," sambungnya.

Menurut Arsul, kelompok provokatif itu berkeinginan membenturkan masyarakat dengan aparat penegak hukum. Tujuannya yaitu, untuk menciptakan kerusuhan yang berujung menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Yang memang berkeinginan untuk membenturkan elemen masyarakat dengan polisi. Sehingga terjadi chaos dan kemudian bisa menyalahkan polisi dan selanjutnya pemerintahan Jokowi," ujar Arsul.

Anggota Komisi III DPR RI ini mendesak agar keterlibatan provokator dapat ditindak tegas. "Dalam konteks ini, PPP meminta agar para provokator ini ditindak tegas polisi," tandasnya.(Fer)

BERITA TERKAIT