test

News

Senin, 15 Juni 2020 15:00 WIB

Luar Biasa, 140 Team Direktorat Samapta Polda Metro Jaya Bantu Proses Pemakaman Jenazah Korban COVID-19

Editor: Fitriawan Ginting

Tim Pemulasaran Direktorat Samapta Polda Metro Jaya menyolatkan jenazah Covid-19. (Foto : Dok PMJ).

PMJ- Petugas medis menjadi garda terdepan selama kasus virus Corona (COVID-19) menyebar di Indonesia. Terbanyak di Provinsi DKI Jakarta. Polri pun ikut membantu maksimal dalam menekan angka penyebaran virus corona di masyarakat dengan berbagai macam langkah yang dilakukan. Termasuk juga adanya aksi penolakan pemakaman jenazah korban corona oleh segelintir masyarakat.

Terbaru, pada bulan Mei lalu, sebanyak 140 personel tim khusus Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, terus bersiaga untuk membantu pemulasaraan dan pemakaman jenazah yang terpapar Covid-19. Setiap hari personel yang ditugaskan siap melaksanakan tugas tersbeut. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Tim pemulasaran jenazah Polda Metro Jaya makamkan pasien Covid-19 (Foto: Dok PMJ News)

"Personel siaga setiap hari. Semuanya ada 140 personel. 80 personel dibagi dua, 64 tim khusus pemulasaraan jenazah dan 16 timsus pemakanan. Kemudian, 60 personel tim pengamanan," terang Direktur Samapta Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi M Ngajib, pada awal bulan Mei lalu.

Diterangkan Ngajib, pembentukan tim khusus dilatarbelakangi adanya penolakan terhadap pemakaman jenazah Covid-19, di beberapa daerah. Tim khusus pemakaman tugasnya membantu proses pemakaman jenazah yang terpapar virus corona, di Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus korban Covid-19 di Tegal Alur, Jakarta Barat dan Pondok Rangon, Jakarta Timur.

"Tim pengamanan pemakaman tugasnya melakukan pengamanan proses pemakanan dari penolakan pemakanan jenazah baik dari warga maupun keluarga jenazah. Sedangkan, timsus pemulasaraan bertugas melakukan pemulasaraan jenazah Covid 19 yang berada di rumah," jelas Ngajib.

Tim Pemulasaran Direktorat Samapta Polda Metro Jaya menyolatkan jenazah Covid-19. (Foto : Dok PMJ).

Selama bertugas, anggotanya sempat menemukan adanya penolakan pemakaman jenazah, namun setelah diimbau akhirnya bisa mengerti dan menerima. Salah satu contoh, adanya keluarga yang menolak karena menganggap jenasah keluarganya meninggal karena sakit biasa, bukan Covid-19.

"Kemudian keluarga itu karena kebiasaan mengikuti proses pemakaman jenazah, itu SOP-nya tidak boleh sehingga kita lakukan pendekatan ke mereka, imbuan terhadap keluarga jenazah untuk tidak mendekat dan menerimanya. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan hati, kita ajak mereka menerima dengan ikhlas keluarganya yang meninggal dan kita ajak doa bersama, solat jenazah. Alhamdulillah dari sekian keluarga yang menolak seluruhnya bisa menerima," jelas Ngajib.

Dari pendataan yang ada, team Direktorat Samapta Polda Metro Jaya telah membantu ratusan pemakaman korban Covid-19. Tim pemulasaraan jenazah Covid-19 melaksanakan kegiatannya bersama-sama dengan Dinas Kesehatan, Satpol PP, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan.

"Pelatihan kesiapan tim pemulasaraan jenasah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Sehingga untuk pelaksanaan pemulasaran ini tentunya sudah sesuai dengan SOP yang telah dibuat oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta," tegas Ngajib. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT