test

News

Sabtu, 4 April 2020 10:06 WIB

Inovasi PLN Dalam Terangi Ratusan Desa yang Belum Teraliri Listrik

Editor: Ferro Maulana

PMJ - Pemerintah RI menargetkan seluruh desa di Indonesia telah dialiri listrik pada tahun 2020. Saat ini masih terdapat 433 desa di Indonesia yang belum dapat menikmati listrik dan hidup dalam kegelapan.

Melalui Rapat Terbatas Program Listrik Perdesaan, hari ini Jumat (03/04/2020) yang digelar Presiden Joko Widodo melalui konferensi video serta diikuti beberapa kementerian dan lembaga terkait memutuskan, koordinasi antarkementerian akan dilakukan mengingat kondisi geografis desa-desa yang sangat berat.

Sasaran Program Listrik Perdesaan sebagian besar berada di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Saya perintahkan kepada beberapa kementerian untuk mendukung program ini. Termasuk TNI untuk membantu proses operasinya di lapangan," imbau Jokowi menegaskan.

"Setelah dipaparkan tadi, saya tahu, tidak mungkin PLN bisa mengerjakannya sendirian,” tutur Kepala Negara dalam Rapat Terbatas tersebut.


Inovasi PLN

Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, arahan Presiden Joko Widodo sangat jelas. Yakni, meminta PLN berkoordinasi dengan pihak lain secepat mungkin untuk melaksanakan program tersebut.

“Tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, program ini tidak semata-mata bertujuan menghadirkan listrik di desa-desa di Papua," katanya.

"Diharapkan, dengan hadirnya listrik, ekonomi dan produktivitas warga meningkat dan anak-anak bisa belajar sampai malam hari,” sambungnya.

Kemudian dalam menyelesaikan pekerjaan besar ini, PLN berinovasi secara non-konvensional, karena menarik jaringan baru ke desa-desa tersebut akan memakan waktu lama dan biayanya sangat besar.

“Kita tahu medan di Papua sangat berat. Sebagian besar desa-desa tersebut berada di pegunungan ribuan meter. Tidak ada jalan, tidak ada transportasi," ungkapnya.

" Karena itu, kita gunakan pendekatan spatial optimization dan pattern recognition. Dengan cara itu, kita manfaatkan energi setempat. Untuk menyimpannya, PLN berinovasi menggunakan Tabung Listrik atau Talis. Mirip powerbank, tapi bisa untuk menerangi satu rumah, karena talis ini konsepnya memang powerbank berukuran portabel yang bisa ditenteng,” paparnya lagi.

Untuk diketahui, Tabung Listrik sendiri merupakan inovasi lanjutan kerja sama PLN dengan lima perguruan tinggi. Antara lain, UI, ITB, IPB, UGM, dan Universitas Cendrawasih, yang pada tahun 2019 meluncurkan program “Papua Terang”.

Program tersebut melibatkan 500 mahasiswa dari lima perguruan tinggi tersebut. Talis adalah hasil inovasi tahap berikutnya yang dikembangkan dari program tersebut.

Sedangkan, dalam implementasinya, PLN mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Salah satunya TNI. Mengingat sebagian dari desa-desa tersebut berada di titik-titik yang masih rawan, TNI akan berpartisipasi dalam pengamanan pelaksanaannya.

Lalu, Kementerian Pedesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes dan PDTT) dan Pemda di dua provinsi Papua akan mendukung pengadaan Tabung Listrik-nya.

Ketersediaan Anggaran

Untuk memastikan ketersediaan anggaran, Kemenkeu akan menjadikan Program Listrik Perdesaan masuk dalam penganggaran negara.

Sedangkan Kementerian BUMN memastikan adanya tatakelola yang baik ( Good Corporate Governance ) dalam pelaksanaannya.

Program ini juga didukung oleh Kantor Staf Presiden, Sekretariat Kabinet, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian ESDM.

Zulkifli mengutarakan, bahwa secara internal PLN sudah menyiapkan program perancangan detail Program Listrik Perdesaan.

“Begitu situasi pandemi Covid-19 sudah normal, kami akan segera mengeksekusinya,” tandasnya. (FER).

BERITA TERKAIT