test

News

Senin, 26 April 2021 13:05 WIB

India Alami Tsunami Covid-19, Seminggu Pasien Positif Capai 2,24 Juta Orang

Editor: Ferro Maulana

Kondisi terkini rumah sakit di India yang merawat ratusan ribu hingga jutaan pasien Covid-19. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS - Negara India mengalami ‘tsunami’ Covid-19. Hal itu disebabkan, India mendapatkan tambahan kasus mencapai lebih dari 2,24 juta kasus positif Covid-19 per minggu dengan kematian di angka sekitar 2.000-an orang setiap harinya.

Melansir data Worldometers.info, hingga Minggu (25/4/2021), India melaporkan kasus harian paling banyak di dunia. Yaitu, mencapai 354.531 kasus dalam sehari dan 2.806 kematian.

Dalam sepekan, kasus Covid-19 di India sudah bertambah sampai 47 persen mencapai 2.248.533 kasus. Adapun, kematian sepekan tercatat mencapai 16.323 orang.

Kondisi terkini negara India yang mengalami kenaikan jumlah Covid-19 secara signifikan. (Foto: Dok Net)
Kondisi terkini negara India yang mengalami kenaikan jumlah Covid-19 secara signifikan. (Foto: Dok Net)

Sementara itu, untuk jumlah yang sembuh dalam sehari bertambah 218.559 orang.

Saat ini, walaupun mencatatkan tambahan kasus terbanyak, India menempati urutan kedua di bawah Amerika Serikat (AS) dengan kasus terbanyak di dunia.

Negara Hindustan ini mencatatkan total kasus sebanyak 17.306.300 kasus dengan total 14.296.640 di antaranya telah sembuh.

Lonjakan kasus di India diduga adanya mutasi virus yang membuat virusnya tak terdeteksi dengan metode pemeriksaan standar RT-PCR.

Virus Covid-19 Bersembunyi di Paru

Kanal YouTube CRUX melaporkan, Senin (19/4/2021), mutasi Covid-19 di India tak terdeteksi tes RT-PCR karena bersembunyi langsung di paru. Sehingga RT-PCR yang mengambil sampel dari tenggorokan dan hidung sudah tak bisa mendeteksi.

“Berbagai rumah sakit di India melaporkan bahwa pasien bergejala dites tetap negatif meskipun sudah dua atau tiga kali tes,” tulis laporan tersebut.

“Virus yang tidak terdeteksi membuat pasien membantu penularan virus makin menyebar. Kasus Covid-19 dari hasil tes negatif dan RT-PCR gagal banyak dilaporkan di seluruh India,” sambungnya.

BERITA TERKAIT