test

News

Kamis, 3 Juni 2021 15:35 WIB

WHO Beri Izin Vaksin Sinovac, Kemenkes Harap Masyarakat Lebih Pede Divaksin

Editor: Hadi Ismanto

Vaksinasi Covid-19 tahap pertama. (Foto:: PMJ News).

PMJ NEWS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinovac. Pengesahan tersebut sekaligus menjadi kabar baik bagi negara-negara miskin yang tidak memiliki kemampuan untuk menguji efikasi sebuah vaksin.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono berharap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Sinovac meningkat. Dengan begitu, bisa mendongkrak keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi Covid-19.

"Mudah-mudahan dengan adanya EUL (emergency use listing) dari WHO ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarkat terhadap platform tertentu dalam hal ini vaksin Sinovac," ungkap Dante pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2021 secara daring, Kamis (3/6/2021).

"Sehingga masyarakat lebih pede (percaya diri), termasuk membawa lansia ke fasilitas vaksinasi yang sudah kita bangun," sambungnya.

Dengan adanya emergency use listing (EUL) dari WHO untuk vaksin Sinovac, Dante juga berharap masyarakat semakin yakin bahwa vaksinasi Covid itu aman. Bahkan dari data-data menunjukkan vaksinasi Covid-19 untuk lansia lebih aman dibandingkan usia lebih muda.

"Iya, ini soal trust, kepercayaan terhadap vaksinasi. Bahwa vaksinasi itu aman," ujarnya.

Sebelumnya, WHO telah memvalidasi penggunaan darurat vaksin Sinovac pada 1 Juni 2021. Disampaikan Direktur Jenderal WHO, penambahan Sinovac ke dalam EUL akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin Covid-19.

Selain Sinovac, pemerintah Indonesia juga menggunakan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi Covid-19 nasional. Vaksin buatan SKBio Korea Selatan dan The Serum Institute India ini lebih dulu mendapatkan EUL WHO pada 15 Februari 2021.

BERITA TERKAIT