test

Kesehatan

Kamis, 23 April 2020 11:09 WIB

WHO: Epidemi Virus Corona di Wilayah Eropa Mulai Menurun

Editor: Ferro Maulana

Pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: PMJ News).

PMJ – Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, bahwa wabah epidemi virus corona (Covid-19) di Eropa umumnya telah “stabil dan menurun”.

Pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan bahwa sebagian besar negara masih berada pada tahap awal epidemi ini dan sebagian negara lain yang dijangkiti wabah ini lebih dulu sekarang kasusnya mulai turun.

Tedros melanjutkan lockdown dan upaya menjaga jarak (physical distancing) lainnya telah meredam merebaknya virus di banyak negara dan bahwa berpuas diri menjadi “salah satu bahaya terbesar yang dihadapi,” demikian dikutip dari laman VOA.

Lanjut Tedros, seluruh negara dalam mengadopsi berbagai langkah kesehatan publik yang telah direkomendasikan WHO, termasuk mengidentifikasi, isolasi dan menguji setiap kasus, serta mengkarantina siapapun yang telah melakukan kontak dengan pasien Covid-19.

Terpisah, Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez menargetkan paruh kedua Mei nanti sebagai “titik terang de-eskalasi” di negaranya. Saat pemerintahannya dan pemerintahan lainnya mulai merencanakan upaya melunakkan upaya pengendalian virus corona yang ketat.

Sanchez pun meminta kepada Parlemenn soal perpanjangan perintah lockdown mulai Kamis (23/04/2020) sampai Sabtu (09/05/2020) mendatang. Menurut Sanchez, ketika Spanyol mulai melonggarkan pembatasan, maka hal ini akan menjadi proses yang berjalan lambat serta bertahap.

Hal itu sejalan dengan peringatan dari pejabat-pejabat kesehatan publik yang dalam beberapa hari terakhir ini mendesak semua negara agar mewaspadai ketika mencabut pembatasan operasi bisnis dan kehidupan publik, dengan mengatakan bila pencabutan dilakukan terlalu dini maka akan menimbulkan resiko bangkitnya kembali pandemi tersebut.

Adapun Spanyol menjadi salah satu negara yang paling parah dilanda pandemi virus corona. John Hopkins University mencatat lebih dari 208.389 orang di negara itu terjangkit virus corona dan sedikitnya 21.717 orang meninggal dunia. (VOA/ FER).

BERITA TERKAIT