test

Fokus

Sabtu, 14 Agustus 2021 13:59 WIB

Mengungkap Jejak Pembunuhan Sadis Dua Wanita Dalam Sepekan

Editor: Hadi Ismanto

Lipsus mengungkap jejak pembunuhan sadis dua wanita dalam sepekan. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

PMJ NEWS - Dalam sepekan terakhir, polisi berhasil mengungkap dua kasus pembunuhan berencana di Kota Bekasi dan Cakung, Jakarta Timur. Para pelaku ditangkap setelah penyidik menelusuri jejak mereka, meskipun hanya berbekal bukti seadanya.

Kasus pembunuhan pertama menimpa seorang terapis bekam yang jasadnya ditemukan di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi. Jenazah korban bernama Rizky Sukma Jayanti ini ditemukan pemotong rumput menyeruak dari dalam tanah.

Sedangkan kasus kedua menimpa seorang remaja yang diketahui bernama Maroah. Jasadnya ditemukan tergeletak terbungkus kardus di Jalan Kampung Petukangan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.

Meski berbeda pelaku, korban dan lokasi kejadian, polisi mengungkap kasus pembunuhan berencana ini dilakukan oleh orang yang dikenal dekat dengan korban.

Korban Rizky Sukma Jayanti dibunuh oleh teman seprofesinya sendiri bernama Muhammad Ali Al Rasyid alias Habib. Sementara korban pembunuhan di Cakung dilakukan oleh pacarnya sendiri.

"Ini adalah langkah paling praktis untuk menghilangkan jejak daripada korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan beberapa hari lalu.

Hanya Berbekal Identitas Korban, Polisi Selidiki Pembunuhan di Bekasi

Pelaku MA yang tega membunuh rekan wanita dan menguburnya di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi. (Foto: PMJ News/Yeni).
Pelaku MA yang tega membunuh rekan wanita dan menguburnya di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi. (Foto: PMJ News/Yeni).

Dalam mengungkap kasus pembunuhan di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi, sempat terkendala tidak adanya rekaman CCTV di lokasi kejadian. Pasalnya, sekitar hanya berupa tanah lapang.

Jasad korban bernama Rizky Sukma Jayanti awalnya ditemukan oleh seorang pemotong rumput. Berbekal identitas korban, polisi menyelidiki kasus ini hingga akhirnya mendapatkan petunjuk jejak pelaku.

"Kita lakukan pemeriksaan saksi, termasuk temannya yang sering berhubungan di media sosial. Dari situ ditemukan korban pernah share lokasi yang posisinya di Bogor," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (12/8/2021).

"Dan ditelurusi ternyata temannya itu penjaga vila berinisial D, diketahui korban memang terakhir ketemu dia bersama dengan tersangka berinisial MA alias R," lanjutnya.

Polisi Temukan Titik Terang

Polisi meringkus tersangka pembunuhan wanita yang ditemukan di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi. (Foto: PMJ News/Yeni).
Polisi meringkus tersangka pembunuhan wanita yang ditemukan di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi. (Foto: PMJ News/Yeni).

Dari keterangannya, saksi D mengaku tidak mengenal pelaku dan hilang kontak dengan korban. Tak patah arang, polisi kemudian menyusuri kembali petunjuk yang ada, hingga akhirnya bertemu dengan saksi berinisial A.

"Setelah itu korban dengan pelaku berangkat lagi ke Citeureup, Bogor. Korban sempat berhenti di rumah milik temannya inisial A, karena pada saat itu pelaku merasa kurang sehat dan minta dibekam oleh korban," tuturnya.

Dari kediaman A itulah polisi menemukan titik terang. Tersangka mengaku sempat cekcok mulut saat perjalan pulang dari Citereup, Bogor. Perselisihan disebabkan pelaku menyukai korban, namun ditolak.

"Lepas dari sana, dari keterangan tersangka sempat cekcok tersangka dan korban, masalah memang ada affair atau tersangka ini suka sama korban dan akan mengawini korban. Tapi tersangka sudah punya istri, sehingga korban nggak mau," tuturnya.

Merasa sakit hati dengan penolakan korban, pelaku kemudian membunuh korban di dekat jembatan Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi. Korban dibukul dua kali lalu dibekap hingga lemas dan akhirnya tewas.

Dari rangkaian penyelidikan itu, polisi akhirnya menangkap pelaku. Muhammad Al Rasyid alias Habib di kediamannya daerah Tapos, Depok, pada Selasa (10/8/2021) malam.

Detik-detik Pembunuhan Terungkap Dalam Pra-rekonstruksi

Tersangka pembunuh wanita terapis tengah memperagakan reka adegan pembunuhan. (Foto: PMJ News/Yeni).
Tersangka pembunuh wanita terapis tengah memperagakan reka adegan pembunuhan. (Foto: PMJ News/Yeni).

Pra-rekonstruksi pembunuhan terapis bernama Risky Sukma Jayanti diperagakan sebanyak 20 adegan, yang terdiri dari 10 adegan di Resmob Polda Metro Jaya dan 10 lainnya di lokasi pembunuhan di Kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi.

Panit II Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Reza Fahlevi mengungkapkan cara tersangka membunuh korban tergambar dalam reka adegan ke 16 dan 17.

"Adegan 16 dan 17 untuk tersangka menghabisi korban dengan cara memukul, setelahnya korban dicekik dan dibekap sampai lemas," ujar Reza usai melaksanakan pra-rekonstruksi di Kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi, Jumat (13/8/2021).

Dalam pra-rekonstruksi yang dilakukan di Kolong Tol Jatikarya, mulanya sekitar pukul 22.00 WIB tersangka meminta untuk menginap di kediaman korban. Namun ditolak lantaran korban telah memiliki calon suami.

"Ditolak korban dengan memukul tersangka di bagian kepala sambil bilang 'ngaco aku sudah punya calon suami' seperti itu," terang Reza.

Kemudian, tersangka diam dan izin untuk buang air kecil di semak-semak. Sekembalinya, korban kemudian melontarkan kalimat cacian kepada tersangka. Karena tidak terima, tersangka akhirnya memukul korban sebanyak dua kali di bagian wajah.

"Korban sempat mencoba melarikan diri, namun tersangka menariknya dan kembali memukul korban sebanyak empat kali di bagian punggung," lanjutnya.

Pada reka adegan ke 16, korban sempat dipukul kembali sebanyak dua kali hingga terjatuh. Dilanjutkan dengan adegan ke 17 dimana tersangka dengan membekap korban sampai lemas.

"Setelah melihat korban lemas, kemudian tersangka menarik korban sampai di gundukan pasir," tukasnya.

Kemudian, pada adegan ke 19, tersangka berupaya mengubur korban dengan pasir di lokasi kejadian dan beberapa ilalang.

"Setelah sampai di gundukan pasir itu, tersangka menutup korban dengan pasir dan ilalang. Karena dirasa korban tidak terlihat, kemudian tersangka pulang dengan membawa motor, tas berisi peralatan bekam, dan handphone milik korban," jelas Reza.

Sepekan Dua Kasus Pembunuhan

Polda Metro Jaya menggelar perkara pengungkapan kasus pembunuhan wanita yang mayatnya terbungkus kardus di Cakung. (Foto: PMJ News).
Polda Metro Jaya menggelar perkara pengungkapan kasus pembunuhan wanita yang mayatnya terbungkus kardus di Cakung. (Foto: PMJ News).

Selain kasus pembunuhan terapis yang jasadnya ditemukan di kolong Tol Jatikarya, Bekasi, jajaran Polda Metro Jaya juga mengungkap pembunuh wanita yang mayatnya terbungkus kardus di Jalan Kampung Petukangan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan pacar korban, AS sebagai tersangka. Tersangka tega menghabisi nyawa wanita yang berprofesi sebagai PSK online ini lantaran korban tengah hamil, sementara dia ingin menikahi perempuan lain.

"Korban dibunuh karena hamil, sedangkan tersangka memiliki calon istri," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).

"Makanya dia berpikir untuk membunuh agar dapat melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya," sambungnya.

Menurut Tubagus, aksi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku tergolong rapi dan praktis. Lantaran, tujuan AS hanya untuk menghilangkan jejaknya sebagai pembunuh.

"Ini adalah langkah paling praktis untuk menghilangkan jejak. Korban sengaja dipancing keluar sendiri, tidak diantar yang bersangkutan untuk menghilangkan kesan tidak bersamanya," tuturnya.

"Bagaimana caranya supaya dia pergi? Kemudian dibuat BO fiktif, pesanan fiktif yang dibuatnya sendiri. Dia nyusul ke tempat perjanjian dan dieksekusi, dibungkus rapi, seolah-olah sampah," imbuhnya

Dalami Kemungkinan Tersangka Lain

Jasad wanita dalam kardus. (Foto: Dok PMJ).
Jasad wanita dalam kardus. (Foto: Dok PMJ).

Mengenai keterlibatan orang lain selain tersangka, polisi melakukan pendalaman. Sebab, bisa saja ada yang terlibat berdasarkan dari kronologis, keterangan saksi, tersangka, alat bukti, serta fakta di tempat kejadian perkara, dimana korban terbungkus rapi.

"Adanya jarak dari tempat eksekusi menuju tempat ditemukan jenazah korban. Ini (kasus) perlu pendalaman," jelas Tubagus alam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya.

Tubagus mengatakan, pihaknya bakal mendalami kasus ini hingga tuntas. Polisi akan menggelar pra-rekonstruksi, dari kegiatan ini diharapkan dapat mengungkap dugaan adanya pelaku lain.

"Bagaimana caranya dia mengangkat, mengingat satu orang. Apakah betul diangkat oleh satu orang, ini masih perlu adanya pendalaman untuk mengungkap apakah peristiwa pembunuhan ini dilakukan oleh satu orang atau ada yang membantu," ungkapnya.

BERITA TERKAIT