test

Fokus

Minggu, 22 Agustus 2021 13:39 WIB

Haru Biru Cerita Relawan Vaksinasi Merdeka, Tuai Apresiasi Kapolri

Editor: Hadi Ismanto

Grafis lipsus Haru Biru Cerita Relawan Vaksinasi Merdeka, Tuai Apresiasi Kapolri. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

PMJ NEWS - Dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19, pemerintah menggencarkan program vaksinasi di seluruh Indonesia. Salah satunya, Polda Metro Jaya yang membuka Gerai Vaksinasi Merdeka yang tersebar di penjuru Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Vaksinasi merdeka merupakan program yang diinisiasi langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam rangka mempercepat target vaksin dan herd immunity di wilayah DKI Jakarta. Program ini berlansung mulai 1-17 Agustus 2021

Selain mengerahkan para personel kepolisian, Polda Metro Jaya juga melibatkan para relawan untuk menjadi tenaga vaksinator Vaksinasi Merdeka.

Mereka yang tergabung dalam basis relawan vaksinator ini terdiri dari unsur mahasiswa, selebritis, dokter, kelompok suporter, anggota ormas dan masyarakat umum.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyebut ribuan relawan yang tergerak untuk bergabung didasari dan didorong oleh kecintaannya terhadap Indonesia.

"Ini yang kami bangun di Polda Metro Jaya. Membangun sebuah ekosistem, banyak masyarakat yang mau bergabung bersama kami, termasuk dengan memberikan bantuan logistik," kata Fadil di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (17/8/2021).

"Juga dalam waktu tiga hari, kami bisa mengkonsolidasikan ribuan relawan, alasannya ya mereka bergerak karena rasa cinta Tanah Air. Ketika saya turun ke lapangan, ini menjadi bukti bahwa cinta itu sangat terlihat," sambungnya.

Tergerak Jadi Relawan untuk Berjihad Melawan Pandemi Covid-19

Koordinator Relawan Vaksin Merdeka, Devie Rahmawati saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Polri TV).
Koordinator Relawan Vaksin Merdeka, Devie Rahmawati saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Polri TV).

Koordinator Relawan Vaksinasi Merdeka, Devie Rahmawati dirinya tergerak untuk menjadi bergabung sebagai relawan karena kecintaannya terhadap Indonesia dan ingin negeri ini terbebas dari pandemi Covid-19.

"Intinya adalah kita harus bersama-sama berjihad kalo kita ingin segera merdeka dari pandemi ini. Jadi kuncinya satu, harus karena cinta," ungkap Devie Rahmawati beberapa waktu lalu saat diwawancarai Polri TV.

Awalnya, Devi mengatakan dirinya dan beberapa relawan lain sempat bingung dengan ide atau gebrakan vaksinasi merdeka yang diinisiasu Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

"Kami saat itu yang mendengar juga bingung. Waktu kami dipanggil itu, haduh apa iya ya, kok nekat ya, agak gila idenya, ternyata ini hasilnya merinding temen-temen," tuturnya.

Dengan kesuksesan penyelenggaraan Vaksinasi Merdeka ini, Devi berharap agar inisiasi Polda Metro Jaya ini dapat diikuti wilayah lainnya. Sehingga target percepatan herd immunity dapat segera tercapai dan kehidupan dapat kembali dengan normal.

"Insya Allah, kalau ini difotokopi ke daerah lain, kita bisa segera lepas masker dan kehidupan kembali normal," tandasnya.

Ivan Gunawan Gerakan Vaksinasi untuk Perubahan

Ivan Gunawan ikut hadir di Gerai Vaksin Merdeka di Sawah Baru, Jakarta Pusat. (Foto: PMJ News/Yeni)
Ivan Gunawan ikut hadir di Gerai Vaksin Merdeka di Sawah Baru, Jakarta Pusat. (Foto: PMJ News/Yeni)

Salah satu publik figur, Ivan Gunawan tanpa kecanggungan ikut berperan serta dan bergabung sebagai relawan Vaksinasi Merdeka. Menurut dia, keikutsertaan ini merupakan satu gerakan agar pandemi Covid-19 dapat segera diakhiri.

"Kalau kita tidak melakukan pergerakan atau action kita tidak kunjung sehat. Tidak berbuat sesuatu itu tidak akan membuat perubahan," ujar Ivan dalam diskusi di gerai vaksin 655, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (17/8/2021).

Lebih lanjut Ivan mengatakan, keterlibatannya sebagai relawan vaksinasi berawal saat dirinya membagikan paket sembako di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Saat itu, dia mendengar warga sekitar belum banyak yang divaksin.

"Saya buat gerakan vaksin bersama Ivan di tanah Sareal, setidaknya 2.300 dosis disuntikan di hari pertama. Semakin semangat, kami pindah ke Kalianyar, dua hari 3.000 orang," tuturnya.

"Untuk gerakan vaksinasi ini, saya bekerja sama dengan puskesmas Jakarta Barat. Kita juga melihat stok ketersediaan vaksin," sambungnya.

Dokter Cantik Kagum Antusiasme Warga Ikut Vaksin

Dokter cantik Patricia menjadi salah satu relawan Vaksinasi Merdeka. (Foto: PMJ News/Yeni).
Dokter cantik Patricia menjadi salah satu relawan Vaksinasi Merdeka. (Foto: PMJ News/Yeni).

Dokter Patricia mengaku sangat kagum dengan antusiasme warga untuk mendapatkan vaksin. Dia pun membagikan pengalaman yang dialaminya saat bertugas di wilayah Petojo, Jakarta Pusat.

"Saat bertugas di Petojo, kondisinya di perumahan warga dan kita pakai tenda. Cuacanya saat itu hujan sekitar pukul 11.00 WIB dan masih banyak stok vaksin sehingga kita tidak melanjutkan," jelas Patricia.

"Awalnya kami meminta pulang dan kembali lagi kalau hujan sudah reda. Tapi mereka ternyata menunggu, ada yang berteduh di rumah warga dan ada yang numpang ditenda. Saya kagum dan terharu karena antusiasme warga untuk vaksin sangat tinggi," imbuhnya

Patricia pun berharap agar ke depan gerakan ini terus dilanjutkan di wilayah lain yang memiliki target vaksin rendah. Dia juga mengingatkan warga tidak takut dan khawatir, karena vaksin aman dan halal.

"Saya penginnya vaksin ini bisa dilanjutkan, karena kan memang ada dosis kedua ketiga, dan ini membantu percepatan vaksinasi. Ingat, vaksin aman dan halal, yuk kita bersama bantu bebas dari pandemi Covid-19," tandasnya.

1.800 Suporter Jakmania Ikut Bergerak Gedor Rumah Warga untuk Vaksin

Relawan vaksinasi berasal komunitas suporter Persija Jakarta atau Jakmania, Richard Ahmad Suprianto. (Foto: PMJ News/Polri TV).
Relawan vaksinasi berasal komunitas suporter Persija Jakarta atau Jakmania, Richard Ahmad Suprianto. (Foto: PMJ News/Polri TV).

Salah satu relawan Vaksinasi Merdeka berasal komunitas suporter Persija Jakarta atau Jakmania bernama Richard Ahmad Suprianto. Demi mendukung program ini, dia mengumpulkan ribuan anggota Jakmania untuk menjadi relawan.

"Dalam dua hari, pendaftar mencapai 32 ribu, namun kita verifikasi menjadi 1.800 orang," ujar Richard saat diwawancarai Polri TV beberapa hari lalu.

Para anggota komunitas suporter bola ini, kata Richard, berperan aktif langsung dalam proses vaksinasi. Mulai dari tenaga kesehatan hingga berkeliling ke pemukiman penduduk untuk mengedukasi warga secara door to door.

"Ada beberapa suporter merupakan tenaga kesehatan. Lainnya termasuk saya, melakukan edukasi dengan mendatangi warga dengan 'gedor pintu' untuk mengedukasi mereka," jelasnya.

Richard mengaku ikut terlibat pelaksanaan program Vaksinasi Merdeka ini untuk membantu mempercepat penanganan pandemi Covid-19, khususnya DKI Jakarta.

"Kita tidak tahu kapan pandemi Covid-29 akan berakhir. Paling tidak dengan kita berempati dan berkontribusi dengan membantu Pak Kapolda Metro Jaya yang menginisiasi Vaksinasi Merdeka ini," tuturnya.

"Kita pun bagian dari masyarakat yang berharap kompetisi sepakbola bergulir. Kapan kompetisi itu berjalan? tergantung kapan kita membantu proses vaksinasi," sambungnya.

Pengalaman Mahasiswa Jadi Relawan Vaksinasi, Ada yang Cinlok

Perwakilan relawan yang diberikan apresiasi di acara Malam Apresiasi Relawan Vaksinasi Merdeka. (Foto: PMJ News/Polri TV).
Perwakilan relawan yang diberikan apresiasi di acara Malam Apresiasi Relawan Vaksinasi Merdeka. (Foto: PMJ News/Polri TV).

Seorang relawan bernama Muri Agustin asal Merauke juga ikut terlibat dalam program Vaksinasi Merdeka. Dia menyebut pengalaman ini dapat disampaikan kepada masyarakat di Papua.

"Saya dari Merauke, Papua, saya terlibat di program ini karena diberikan link oleh salah satu kerabat. Saya sebenarnya merupakan mahasiswa dari fakultas kedokteran, jadi adanya kesempatan ini saya ambil saja," tuturnya.

"Dan ternyata melalui vaksinasi merdeka ini, saya jadi tahu, oh begini ya cara mengedukasi masyarakat secara langsung. Apa yang saya pelajari dari vaksinasi merdeka di Jakarta akan saya bawa ke Papua untuk mengedukasi masyarakat disana," sambungnya.

Perwakilan mahasiswa lainnya, Dian Puji Lestari justru memiliki pengalaman lain. Biasanya, mahasiswa dan polisi selama ini dikenal tidak akur dan hanya bertemu saat demonstrasi.

"Yang kita tahu, mahasiswa dan polisi selalu bertolak belakang, bertemunya saat demo aja. Dengan program vaksinasi merdeka ini, mahasiswa enggak mau kalah dong, kita mau bantu untuk memutus pandemi Covid-19," tandas Dian.

Dia mengatakan, dirinya dan sejumlah mahasiswa yang tergabung menjadi relawan juga dapat memiliki koneksi pertemanan dengan aparat kepolisian. Bahkan, dia menyebut ada beberapa yang kemudian terlibat cinta lokasi.

"Dan ternyata mahasiswa bersama polisi dapat berkolabor-aksi, kerja bareng, jalan bareng dan ada yang hubungannya semakin lanjut (pacaran)," tukasnya.

Semangat Juang Relawan Vaksinasi Diapresiasi Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi kepada para relawan vaksinasi. (Foto: PMJ News).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi kepada para relawan vaksinasi. (Foto: PMJ News).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi langkah dan ide dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran yang menginisiasi pelaksanaan Vaksinasi Merdeka sejak 1-17 Agustus 2021.

Hal tersebut disampaikan Sigit dalam acara Malam Apresiasi Relawan Vaksinasi Merdeka di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (17/8/2021) malam.

Dalam sambutannya, Sigit menilai pelaksanaan Vaksinasi Merdeka ini berjalan sukses. Hal ini berkat pengorganisasian bersama serta bantuan dari seluruh relawan.

"Sehingga kegiatan vaksinasi diperkuat, bisa berjalan dengan baik dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Pak Fadil saya beri apresiasi, pak Pangdam yang juga membantu sekuat tenaga serta relawan yang turut berpartisipasi," jelas Sigit.

Sigit juga mengajak untuk memberikan rasa penghormatan dan apresiasi yang tinggi kepada para relawan, vaksinator, tenaga kesehatan, prajurit TNI dan Polri yang ada di garda terdepan. Hal itu juga dilakukan kepada seluruh mereka yang telah gugur.

"Dalam kesempatan ini saya Pak Panglima, Pak Menkes dan seluruh jajaran stakeholder memberikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian prajurit, nakes, relawan terbaik kita. Seluruhnya, hormat gerak, tegak gerak. Terima kasih," tutupnya.

BERITA TERKAIT