test

News

Minggu, 29 Agustus 2021 13:00 WIB

Kapolri Minta Pengendalian Covid-19 di Bali Diperkuat Agar Ekonomi Tumbuh

Editor: Hadi Ismanto

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat bersama Forkopimda Bali. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada Forkopimda Bali untuk terus memperkuat penerapan strategi pengendalian Covid-19 untuk menjamin kesehatan masyarakat. Dengan begitu, aktivitas perekonomian di Pulau Dewata akan terus tumbuh.

Pengarahan itu disampaikan Sigit saat memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Forkopimda Bali, Minggu (29/8/2021).

"Dengan kesehatan masyarakat yang terjaga, maka pertumbuhan ekonomi di Bali juga akan semakin tumbuh," kata Sigit dalam pengarahannya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Forkopimda Bali. (Foto: PMJ News).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Forkopimda Bali. (Foto: PMJ News).

Sigit memaparkan, strategi pengendalian Covid-19 dibagi menjadi tiga, di antaranya protokol kesehatan ketat dengan menerapkan 3M. Kemudian, memperkuat 3T (Tracing, Testing dan Treatment) dan percepatan program vaksinasi massal.

Selain memperkuat strategi tersebut, mantan Kapolda Banten ini juga meminta Forkopimda untuk memaksimalkan kebijakan penyekatan. Mulai dari penyekatan antar-provinsi, antar-kab/kota, dan pembatasan mobilitas dan aktifitas masyarakat.

"Mengintensifkan penyekatan antar-provinsi melalui pintu masuk transportasi udara melalui penyekatan di Bandara Ngurah Rai. Melalui pintu masuk transportasi laut di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dan Pelabuhan Lembar-Padangbai. Penyekatan antar-kab/kota melalui pos check point antar kab/kota, terminal, maupun pintu gerbang tol," tuturnya.

Sigit memaparkan, untuk Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) atau domestik sudah mendapatkan kelonggaran dengan memenuhi syarat yang telah diatur dalam Inmendagri Nomor 35 tahun 2021.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Forkopimda Bali. (Foto: PMJ News).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Forkopimda Bali. (Foto: PMJ News).

Adapun syaratnya, pelaku perjalanan antar-provinsi, menunjukkan kartu vaksin dengan minimal dosis pertama. Pelaku perjalanan dengan moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bus, kereta api dan kapal laut, menunjukkan hasil negatif antigen H -1.

Untuk pelaku perjalanan dengan moda transportasi pesawat udara menunjukkan hasil negatif PCR H-2. Lalu, perjalanan dengan pesawat antar kab/kota di Jawa-Bali, harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan.

Kebijakan ini, lanjut Sigit, termasuk diberlakukan pula untuk para petugas akan dilakukan pengawasan yaitu "Akan diberikan sanksi tegas bagi petugas yang tidak melakukan pemeriksaan yang benar dalam pelaksanaan penyekatan," ucap Sigit.

Di sisi lain, Sigit juga berharap kepada Forkopimda Bali untuk bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan menggunakan pendekatan adat melalui para pemuka adat untuk mengajak warga yang terpapar virus corona di karantina di Isolasi Terpusat (Isoter).

"Upaya menggeser isoman ke isoter perlu dilakukan secara maksimal dengan bantuan Pemda, seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat. serta perlu penjelasan secara baik dengan menyesuaikan adat istiadat setempat yang dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat ketika akan mengajak ke isoter," terangnya.

Lebih dalam, Sigit menekankan, Forkopimda Bali harus terus melakukan akselerasi terhadap target Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait vaksinasi nasional. Tujuannya, agar Herd Immunity terhadap Covid-19 segera terbentuk.

"Dalam menyiapkan strategi vaksinasi dapat dilakukan serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, vaksinasi mobile, dan door to door, ketika stok vaksin datang dalam jumlah besar," ujarnya.

Dengan segala upaya, keseriusan, kerjasama dengan seluruh elemen, dan langkah Extraordinary, menurut Sigit, kesehatan masyarakat dapat terjamin, sehingga aktivitas perekonomian dapat berjalan seiring dengan pelonggaran-pelonggaran yang diberikan.

"Ketika kasus Covid-19 di bisa terkendali, secara otomatis daerah tersebut akan mendapat pelonggaran dan aktivitas ekonomi bisa kembali berjalan dengan lebih baik. Seperti yang terjadi pada aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya," tukasnya.

Setelah memberikan pengarahan ke Forkopimda Bali, Panglima TNI dan Kapolri melakukan peninjauan langsung ke Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur Bali yang dijadikan lokasi Isoter. Mereka melihat secara langsung penanganan serta perawatan pasien Covid-19.

BERITA TERKAIT