PMJ NEWS - Setelah tim bulutangkis Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020, ramai soal bendera Merah Putih tidak berkibar di Ceres Arena, Denmark, Minggu (17/10/2021).

Mirisnya, dalam seremoni, Jonatan Christie dan kawan-kawan hanya ditemani bendera PBSI. Hal itu disebabkan, sanksi yang diterima Indonesia dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

Untuk diketahui, per tanggal 7 Oktober 2021, WADA menjatuhkan sanksi pada Indonesia karena dianggap tak patuh dalam penegakan standar antidoping.

Sehingga berimbas pada hak untuk menggelar kejuaraan tingkat regional, kontinental, atau internasional.

WADA menegaskan, Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dan Korea Utara tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif.

Dampaknya, Indonesia tidak memenuhi syarat untuk jadi tuan rumah turnamen regional sampai dunia.

Jadi, Indonesia tak bisa mengibarkan bendera negara selain di Olimpiade. Hanya saja, atlet masih diperbolehkan bertanding di semua kejuaraan.

Terkait hal tersebut, Menpora Zainudin Amali menyebut bentuk tim untuk menginvestigasi masalah yang ada.

Tujuannya yakni, agar sanksi kepada Indonesia bisa dicabut dan segera mendapatkan temuan penyebab dari masalah itu.

"Keputusannya akan dibentuk tim, untuk segera menuntaskan dalam waktu yang secepatnya. Agar publik tahu apa yang kita lakukan ini benar-benar serius,” jelas Menpora, Senin (18/10/2021).

Tim ini langsung dipimpin Ketua Umum NOC dan Sekjen NOC. Selain itu, juga ada dari LADI itu sendiri dua orang, minta perwakilan dari cabor yang berurusan dengan luar negeri.

“Selanjutnya, satu orang dari perwakilan pemerintah, dari kemenpora. Sekaligus menjadi bagian dari kerja dari tim yang dibentuk oleh pemerintah,” terang Menpora.

Menpora kembali menuturkan, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari akan menyampaikan secara langsung apa yang menjadi temuan. Ia ditunjuk sebagai ketua tim yang dibentuk tersebut.

"Kami harapkan dalam waktu yang singkat ada progresnya. Dua tugas tim ini, untuk segera mencabut sanksi kepada LADI dan menginvestigasi kenapa ini bisa terjadi,” tuturnya.

“Nanti secara resmi, pak Okto akan menyampaikan apa yang menjadi temuan-temuannya," pungkasnya.