Minggu, 7 November 2021 17:50 WIB
Disetujui Jadi Panglima TNI, PR Berat Menanti Jenderal Andika Perkasa
Editor: Ferro Maulana

PMJ NEWS - Jenderal Andika Perkasa telah disetujui Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Andika Perkasa mengungkap Presiden Joko Widodo sempat memberikan pesan kepadanya saat ditunjuk menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Andika menuturkan, sejak awal dirinya tidak mengetahui siapa yang akan dipilih Jokowi menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dirinya pun berterima kasih kepada anggota Dewan dan menyatakan siap mengikuti proses lanjutan menjadi Panglima TNI.

"Terima kasih saya kepada Komisi I atas dukungannya dan saya siap melakukan apa yang harus dilakukan pada tahap selanjutnya," tuturnya.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi mengajukan nama Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Andika akan menggantikan Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun pada November 2021.
Andika Perkasa telah menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan pada Sabtu 6 November 2021 bersama Komisi I DPR RI.

Komisi I DPR RI pun menyetujui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI usai mendengarkan pemaparan dan tanya jawab.
Pasca disetujui Komisi I DPR, langkah selanjutnya pada Senin 8 November 2021 akan menggelar Rapat Paripurna DPR RI untuk mensahkan Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Menyetujui Jenderal Andika
Komisi I DPR RI telah memutuskan menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI selanjutnya menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Keputusan itu disampaikan oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid berdasarkan hasil rapat internal Komisi I setelah pelaksanaan proses fit and proper test Andika Perkasa di ruang rapat Komisi I DPR RI, Jakarta Pusat.
Meutya menyampaikan salah satu keputusan yang disetujui Komisi I DPR adalah pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
"Menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP sebagai Panglima TNI," ucap Meutya.
Meutya mengungkapkan, Komisi I juga memberikan apresiasi atas kinerja Marsekal Hadi Tjahjanto selama menjabat Panglima TNI.
"Serta memberi apresiasi atas dedikasinya," imbuhnya.
Tak hanya itu, Meutya menyampaikan persetujuan selanjutnya, yakni Panglima TNI yang baru akan dijabat oleh Jenderal Andika Perkasa.
Surat persetujuan secara resmi akan ditandatangani oleh Komisi I DPR.
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, SE, MA, MSC, sebagai Panglima TNI," tegasnya.
TNI Jadi Bagian Masyarakat
Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan ingin masyarakat Indonesia dan internasional merasa bahwa TNI ini bagian dari mereka.
Ia pun mengatakan saat ini, TNI masih memiliki banyak keterbatasan dan keanekaragaman.
"Bisa saja ingin profesional, ingin lebih banyak lagi. Tapi itu proses yang kami bangun," terang Jenderal Andika dalam uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR Jakarta.

Ia mengatakan ingin agar masyarakat melihat TNI sebagai organisasi yang apa adanya dengan segala perbaikan yang harus dijalankan.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan apa yang dia pelajari saat belajar kebijakan publik dan kebijakan administrasi publik.
Pekerjaan Rumah Jenderal Andika
Andika mengungkapkan prioritas pertamanya setelah dilantik menjadi Panglima TNI nanti.
"Satu saja ya, prioritas pertama saya adalah bagaimana membuat kita lebih memegang peraturan perundangan sebagai dasar kita," beber Andika.
"Khususnya kami pelaku di bawah yang melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemerintah maupun tugas-tugas yang menurut kami perlu dilakukan. Itu saja, peraturan perundangan," sambung Andika.
Mantan KSAD dan Komandan Paspampres ini ini mengingatkan pentingnya mematuhi peraturan perundang-undangan. Dengan begitu, Andika mengatakan TNI tidak bisa bertindak seenaknya.
"Karena itu bagi saya sangat penting, kita nggak bisa lagi seenaknya atau bertindak seolah kita punya kewenangan," tuturnya.
Andika menekankan TNI akan mematuhi hukum yang berlaku. TNI berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Yang kita akan lakukan ya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Benar-benar itu, peraturan hukumnya gimana, ya kita harus gitu," pungkasnya.
Pilihan Presiden Adalah yang Terbaik
Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Polri akan mendukung penuh siapa yang akan menjadi Panglima TNI.

Hal tersebut disampaikan terkait keputusan Presiden Joko Widodo yang akan mencalonkan KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI selanjutnya.
Argo menilai, keputusan Presiden Jokowi tersebut merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjajanto yang akan memasuki masa pensiun.
"Ya, tentunya pilihan Presiden itu yang terbaik," ucap Argo Yuwono.
Argo menegaskan tidak mempermasalahkan siapapun yang akan menjabat sebagai Panglima TNI ke depannya.
"Sinergitas antaran TNI-Polri harus terus terjaga," lanjutnya.
Menurutnya, tidak ada masalah siapa pun panglimanya, yang terpenting sinergitas kita tetap terjaga dan terjamin.
Dekat dengan Presiden Jokowi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menilai penunjukkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI sudah tepat.

Alasannya, menurut Tjahjo, Andika merupakan perwira tinggi senior di antara kepala staf matra TNI lainnya.
“KSAD Andika juga orang yang cukup dekat dan memahami Presiden Bapak Joko Widodo,” terang Tjahjo dalam siaran persnya.
Lebih jauh Tjahjo mengatakan, Jenderal Andika juga pernah menduduki sejumlah jabatan strategis.
Antara lain, pernah menjadi komandan Paspampres, menjabat panglima kodam teritorial, Komandan Panglima Divisi Tempur Kostrad, serta KSAD.
Politisi PDI P itu juga menilai sisa masa jabatan Andika Perkasa sebagai panglima TNI nantinya tidak akan menjadi masalah.
Hal itu disebabkan, Andika diketahui akan memasuki masa pensiun hingga Desember 2022.
“Walaupun satu tahun saya yakin Jenderal Andika mampu secara konprehensif menjabarkan dan melaksanakan skala priotitas dan renstra TNI untuk jangka pendek maupun jangka panjang,” tegasnya.
Menunggu Keputusan Presiden
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, sampai saat ini belum dijadwalkan agenda pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo.

Pelantikan Andika harus menunggu keputusan presiden (keppres) yang berisi pengangkatan Panglima TNI terlebih dahulu.
"Belum (ada agenda pelantikan Panglima TNI, red). Kan masih ada proses administrasi. Iya (menunggu keppres dahulu)," ungkap Heru, kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).
Dirinya melanjutkan, pelantikan Andika Perkasa akan dilakukan pada Rabu (10/11/2021).
Heru memastikan belum ada jadwal Presiden Jokowi melantik Panglima TNI.
Sebab, Presiden Jokowi sudah memiliki agenda terjadwal pada Rabu pekan depan.
"Rabu November, acara peringatan Hari Pahlawan di Kalibata, dilanjutkan dengan pemberian gelar Pahlawan di Istana Jakarta," pungkasnya.