test

News

Senin, 24 Januari 2022 20:35 WIB

Sang Ayah Tewas Dikeroyok Usai Dituduh Maling, Keluarga: Kami Enggak Terima

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Yeni Lestari

Keluarga pengemudi mobil lansia yang menjadi korban pengeroyokan setelah dituduh maling di Jaktim. (Foto: PMJ News/Yeni).

PMJ NEWS - Pengemudi mobil bernama Wiyanto Halim (88) menjadi korban pengeroyokan hingga tewas oleh sejumlah orang lantaran dituduh sebagai maling. Aksi pengeroyokan itu terjadi di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Kuasa hukum keluarga Wiyanto Halim, Freddy Y Patty menerangkan korban keluar rumah pada Sabtu (22/1/2022) dengan membawa mobil tanpa sepengetahuan keluarga hingga keesokan harinya tak kunjung pulang.

Kemudian pada Minggu (23/1/2022) pagi, keluarga merasa bingung karena tak menemukan keberadaan korban. Sampai pada akhirnya, pihak Polres Metro Jakarta Timur menghubungi pihak keluarga dan menyatakan Wiyanto telah meninggal dunia karena dikeroyok.

"Baru pagi-pagi dari pihak Polres telfon dan menyatakan bahwa bapak Wiyanto Halim sudah ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan sudah meninggal dunia," ujar Freddy kepada wartawan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).

Freddy menyatakan bahwa sejatinya Wiyanto tidak pernah keluar malam karena usianya yang sudah tua. Selain itu, pria lanjut usia ini juga sebenarnya memiliki sopir.

Selain usianya sudah tua, keluarga juga melarang Wiyanto untuk mengemudi mobil sendiri karena kondisinya yang kurang mendengar sejak beberapa tahun sehingga membuatnya menggunakan alat bantu dengar.

"Keluarga sudah sering mengingatkan jangan bawa mobil nanti bahaya. Tetapi tanpa sepengetahuan keluarga dia sering bawa sendiri ketika sopir tidak ada, kalau sopir ada pasti sopir yang bawa. Beliau juga kudang dengar dan menggunakan alat bantu dengar sudah beberapa tahun," jelasnya.

Di sisi lain, anak korban, Bryna buka suara terkait kematian ayahnya yang disebabkan karena aksi pengeroyokan tersebut. Ia mengaku tak terima ayahnya meninggal dalam kondisi mengenaskan.

"Intinya saya dari keluarga itu tidak menerima papa meninggal dalam keadaan mengenaskan kayak gini, kita minta keadilan," kata Bryna.

"Kalau sudah meninggal gitu kita dapat apa? Bagaimana cara ngusut tuntas ini? Saya minta para wartawan kira-kira bisa bantu saya untuk memblow-up ini untuk sampai ke pemerintah, bantu saya untuk mengusut semuanya," imbuhnya.

BERITA TERKAIT