test

News

Selasa, 15 Maret 2022 10:50 WIB

Kasusnya Sedikit, Satgas IDI: Deltacron Tak Lebih Berbahaya dari Omicron

Editor: Ferro Maulana

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban. (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ NEWS - Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan penanganan terhadap varian baru Covid-19 Omicron belum selesai. Namun sekarang muncul varian Deltacron.

Untuk diketahui, varian Deltacron secara resmi diidentifikasi dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Prancis dan Amerika Serikat.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan kemungkinan Deltacron tidak lebih berbahaya ketimbang  Omicron. Tetapi, penilaian tersebut belum bisa dipastikan.

"Belum bisa dipastikan karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," terang Zubairi melansir akun Twitter @ProfesorZubairi, Selasa (15/3/2022).

Menurut Zubairi, masih terbatasnya data karakteristik Deltacron menyebabkan banyak negara belum dapat mengukur tingkat kekhawatirannya. Hal itu termasuk di Tanah Air.

"Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi," demikian tulisnya.

Masih dari keterangannya, Deltacron adalah varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron. Artinya, varian tersebut mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan.

Lanjutnya, penyebab kemunculan Deltacron saat ini telah ditemukan di Denmark, Inggris, dan Belanda.

“Seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian bereplikasi bersama," tandasnya.

BERITA TERKAIT