test

News

Jumat, 13 Mei 2022 14:03 WIB

Kakorlantas Polri Ungkap Faktor Pendukung Suksesnya Operasi Ketupat 2022

Editor: Hadi Ismanto

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi meresmikan command center dan kantor PJR Ditgakkum Korlantas Polri, di KM 29 Tol Jakarta-Cikampek. (Foto: PMJ News/Dok Korlantas)

PMJ NEWS - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengungkap faktor pendukung keberhasilan Operasi Ketupat 2022. Salah satunya sinergitas dengan stakeholder terkait untuk menangani kemacetan, kecelakaan dan lalu lintas lainnya.

Hal tersebut disampaikan Kakorlantas Polri saat memimpin Rapat Evaluasi Lintas Sektoral pelaksanaan Operasi Ketupat 2022 di Ruang Pusdalsis, Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2022).

"Melalui sistem K3i yang dikendalikan NTMC dan Posko PJR, penanganan macet high responsif, manajemen pengaturan rest area, dan infrastruktur pendukung diskresi kepolisian rekayasa lalin,” jelas Firman dikutip dari laman Korlantas Polri, Jumat (13/5/2022).

"(Kemudian) program mudik bareng, manajemen media untuk sosialisasi yang aman dan sehat, dan ketersediaan yang secara virtual serta aktual untuk mengatasi kamseltibcarlants," sambungnya.

Lebih lanjut Firman mengatakan, angka kecelakaan pada lebaran tahun ini menurun 11 persen, dan fatalitas juga menurun 22 persen. Dia juga menyebut beberapa cara bertindak diterapkan pada ruas tol, arteri, wisata dan pelabuhan.

Pada ruas tol di antaranya dengan one way disertai ganjil-genap, melaksanakan buka/tutup arus, patroli dan penjagaan pada u-turn. Sedangkan arteri dan wisata rekayasa lalu lintas, pengaturan dan patroli. Berikutnya di pelabuhan dengan berkoordinasi dengan petugas ASDP.

“Selama arus mudik pelaksanaan rekayasa lalu lintas di jalan tol, contra flow sebanyak 18 kali, one way 8 kali dan contra flow relaksasi sebanyak 3 kali. Sedangkan pelaksanaan rekayasa lalin arus balik contra flow 16 kali, one way 16 kali dan contra flow relaksasi 2 kali,” jelas Firman.

Firman juga menjelaskan, ada sembilan temuan pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2022, yakni adanya kendaraan yang tidak laik jalan, adanya pemudik yang menerobos u-turn dan berpindah jalur dan jalur, dan adanya pengemudi yang berhenti di bahu jalan sembarang tempat.

Hal lain yang menjadi temuan, pelambatan arus menjelang lokasi rest area, kapasitas rest area yang tidak menampung, infrastruktur pada arteri kurang memadai, adanya anomali keberangkatan pemudik yang berbeda dengan tahun 2019, gerbang exit tol yang belum maksimal.

"Kesimpulannya secara keseluruhan pelaksanaan Operasi Ketupat 2022 pada ruas jalan tol maupun arteri dan lokasi wisata terkendali, beberapa titik kepadatan dapat terurai dengan cepat melalui diskresi kepolisian," tuturnya.

"Berjalan sistem koordinasi, komunikasi, komando pengendalian dan kolaborasi antara stakeholder yang baik pada saat pelaksanaan operasi, dan terlaksananya manajemen media dengan baik," imbuhnya.

Firman memberikan catatan rekomendasi, yakni meminta kepada operator ruas jalan tol Cipali untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung dan mengusulkan untuk menambah satu lajur pada salah satu sisi secara bertahap dan peningkatan di rest area.

"Mengusulkan kepada Kementerian PUPR untuk melakukan rekayasa jalan di ruas Pejagan-Purwokerto dan Cilacap-Sumpiuh serta kawasan wisata beserta sarana prasarana pendukungnya agar tetap fungsional. Kemudian mengusulkan kepada BPJT untuk membangun Electronic Toll Collect (ETC) untuk mengatasi perlambatan pada gate tol,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT