test

News

Kamis, 9 Juni 2022 14:41 WIB

Begini Tanggapan Panglima TNI Terkait Kasus Kematian Sertu Marctyan

Editor: Ferro Maulana

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: PMJ News/Polri TV).

PMJ NEWS -  Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan berkenaan kasus kematian Sertu Marctyan Bayu Pratama yang diduga dianiaya oleh dua perwira berpangkat Lettu dan Letda di Timika, Papua, beberapa waktu yang lalu.

Menurut Panglima TNI, insiden tersebut terjadi sebelum dirinya menjabat. Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada ibu korban yang telah bersuara terkait kasus itu.

"Saya enam bulan di sini (jadi panglima, red), saya tidak dengar. Padahal saya mengawal hampir setiap minggu seluruh proses hukum yang berlangsung. Kebetulan insiden tersebut terjadi sebelum saya masuk," ujar Andika kepada awak media.

Lebih jauh Andika menuturkan, peristiwa itu terjadi pada bulan November 2021 silam. Terdapat dua perwira yang diduga jadi pelaku. Ia menyampaikan polisi militer telah cakap melakukan tugasnya terkait kasus tersebut.

Lalu, berkas perkara pun dilimpahkan ke Oditurat Militer Jayapura pada 13 Desember 2021. Berikutnya, berkas tersebut dilimpahkan ke Oditurat Militer Jakarta pada 25 Mei 2022.

"Jadi ini yang sedang saya telusuri. Saya sudah perintahkan oditur jenderal sebagai atasan dari oditur militer dan saya sebagai atasan oditur jenderal, selidiki apa yang terjadi, karena saya ingin tahu apa yang terjadi," tuturnya.

"Kalau saya sinyalir ada bukti cukup kuat adanya kesengajaan melambat-lambatkan atau bahkan tidak membuka secara terang, maka saya berikan konsekuensi," sambungnya.

Terpisah, ibu Sertu Bayu, Sri Rejeki ingin mencari keadilan atas kematian sang anak ketika berdinas di Papua. Dirinya meminta Jenderal Andika Perkasa mendorong kasus anaknya itu dapat segera disidangkan dan diputuskan seadil-adilnya.

"Para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa ya ini dipecat, karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam ya," ujarnya.

BERITA TERKAIT