test

News

Senin, 13 Juni 2022 10:04 WIB

Studi: Lansia Mimpi Buruk Bisa Jadi Pertanda Awal Penyakit Parkinson

Editor: Hadi Ismanto

Mimpi buruk yang dialami oleh seorang lanjut usia (lansia) bisa menjadi pertanda awal dari penyakit parkinson. (Foto: PMJ News/Ilustrasi)

PMJ NEWS - Sebuah studi terbaru mengemukakan bahwa mimpi buruk yang dialami oleh seorang lanjut usia (lansia) bisa menjadi pertanda awal dari penyakit parkinson.

Beberapa studi juga menyebut penderita penyakit Parkinson cenderung bermimpi buruk lebih sering dibandingkan orang dewasa pada populasi umum. Namun, mimpi buruk belum pernah dipertimbangkan sebagai indikator risiko penyakit Parkinson sebelumnya.

Seperti dilansir dari laman Neuroscience News, Selasa (13/6/2022), ketua tim peneliti Dr Abidemi Otaiku dari Centre for Human Brain Health di University of Birmingham mengatakan diagnosis dini penyakit Parkinson dapat mengurangi resikonya.

"(Bila) didiagnosis lebih dini, indikator risikonya sangat sedikit, dan banyak dari indikator ini yang membutuhkan pengetesan mahal di rumah sakit atau bersifat sangat umum dan tidak spesifik, seperti diabetes," terang Dr Abidemi Otaiku.

Oleh karena itu, Dr Otaiku mencoba untuk menemukan hubungan antara mimpi buruk dengan risiko penyakit Parkinson melalui sebuah studi.

Dalam studi ini, Dr Otaiku dan tim menggunakan data dari studi cohort berskala besar di Amerika Serikat yang memuat data dari 3.818 lansia pria yang hidup secara mandiri dalam kurun waktu 12 tahun.

Di awal studi, para lansia ini mengisi serangkaian kuesioner. Salah satu dari kuesioner tersebut berkaitan dengan kualitas tidur.

Partisipan yang mengalami mimpi buruk setidaknya satu kali per pekan kemudian dipantau lebih lanjut di akhir studi. Pemantauan ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar kecenderungan mereka untuk terdiagnosis dengan penyakit Parkinson.

Selama proses pemantauan ini, ada 91 orang lansia yang terdiagnosis dengan penyakit Parkinson. Dari temuan ini, tim mendapati lansia yang kerap mengalami mimpi buruk memiliki risiko dua kali lipat lebih besar untuk terkena penyakit Parkinson.

Selain itu, sebagian besar diagnosis tersebut terjadi dalam lima tahun pertama setelah studi dilakukan. Partisipan yang sering bermimpi buruk selama periode ini memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami penyakit Parkinson.

Berdasarkan studi ini, tim peneliti mengungkapkan bahwa lansia yang akan terdiagnosis dengan penyakit Parkinson di kemudian hari umumnya akan mengalami mimpi buruk terlebih dahulu.

Mimpi buruk ini kerap muncul beberapa tahun sebelum gejala khas penyakit Parkinson terlihat, seperti tremor serta gerakan kaku dan lambat.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa mimpi yang terjadi saat tidur bisa memuat informasi penting mengenai struktur dan fungsi otak. Selain itu, mimpi juga bisa menjadi target penting dalam penelitian neurosains.

Pada studi berikutnya, tim peneliti berencana untuk menggunakan elektroensefalografi untuk melihat alasan biologis dari perubahan-perubahan mimpi.

Tim peneliti juga mungkin akan mereplikasi studi serupa pada partisipan yang lebih luas dan beragam untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya hubungan antara mimpi dan penyakit neurodegeneratif lain, sebagai contoh penyakit Alzheimer.

BERITA TERKAIT