test

News

Minggu, 24 Juli 2022 17:33 WIB

Soal Temuan Senjata US Army, Panglima TNI: Ada Miskomunikasi, Bukan Ilegal

Editor: Hadi Ismanto

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan temuan satu kontainer berisi senjata milik US Army di Pelabuhan Panjang, Lampung bukan barang ilegal. Terkait penyegelan hanya miskomunikasi.

"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal," ungkap Jenderal Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).

"Itu yang kita klarifikasi. Karena memang tugas dari perwakilan negara asing militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer. Kalau iya kita buatkan approvalnya," sambungnya.

Menurut Andika, pemberian security clearence selalu dilakukan. Bahkan, lanjut dia, mekanisme untuk kedatangan dari luar negeri yang tidak terjadwal juga dilakukan.

"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme. Nggak ada jadwal, nggak rencana tetap, bisa asal kita juga verify atau kita konfirmasi," tuturnya.

Andika menyebut peristiwa yang terjadi di Lampung merupakan kesalahpahaman di lapangan. Namun, hal itu sudah diselesaikan dengan mengkonfirmasi langsung ke perwakilan Amerika di Indonesia.

"Jadi proses kemarin itu miss di bawah tapi di pihak mereka, yang sebetulnya tidak ada masalah. Karena segera kita konfirmasi ke perwakilan militer dari Amerika," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung menemukan satu Tricon Container US Army. Temukan senjata ini tidak tercantum dalam daftar ijin impor.

Menanggapi hal ini, Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) Lampung menyatakan satu kontainer berisikan senjata itu untuk kegiatan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).

"Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," ungkap Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor Cpm Eva Y. Kamal, Minggu (24/7/2022).

BERITA TERKAIT