test

Kesehatan

Sabtu, 19 November 2022 22:01 WIB

Studi: Makan Nasi Putih Tingkatkan Resiko Penyakit Jantung

Editor: Hadi Ismanto

Nasi putih menjadi salah satu makanan yang dikonsumsi setiap hari. (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ NEWS - Sebuah laporan yang mempelajari kebiasaan makan dan riwayat kesehatan orang Iran menemukan risiko penyakit arteri koroner prematur (PCAD) dari makan nasi putih mirip dengan konsumsi gula dan minyak tidak sehat yang ditemukan dalam makanan manis.

Studi ini meneliti sekitar 2.500 orang, beberapa dengan arteri normal dan sisanya mengidap penyakit arteri koroner. Setiap peserta menjawab kuesioner frekuensi makanan untuk menentukan seberapa sering mereka makan biji-bijian utuh dan olahan.

Seperti dilansir dari laman New York Post, Sabtu (19/11/2022), para peneliti menemukan bahwa asupan biji-bijian olahan yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan risiko PCAD, sementara makan biji-bijian dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit tersebut.

Biji-bijian 'dimurnikan"'saat diproses menjadi tepung atau makanan, yang memberi tekstur lebih halus dan umur simpan lebih lama.

Namun, proses itu sekaligus menghilangkan beberapa nutrisi penting. Lebih lanjut dijelaskan bahwa biji-bijian utuh, seperti oat beras merah dan roti gandum, mengandung seluruh manfaat baik biji-bijian.

"Ada banyak faktor yang terlibat mengapa orang mungkin mengonsumsi lebih banyak biji-bijian olahan dibanding biji-bijian utuh. Beberapa faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan termasuk ekonomi dan pendapatan, pekerjaan, pendidikan, budaya, usia, dan faktor serupa lainnya," ungkap penulis utama studi, Dr. Mohammad Amin Khajavi Gaskarei.

"Diet yang mencakup konsumsi biji-bijian tidak sehat dan olahan dalam jumlah tinggi dapat dianggap sama dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan minyak tidak sehat," sambungnya.

Biji-bijian olahan dengan cepat dipecah tubuh karena seratnya telah dihilangkan, yang menyebabkan kadar gula darah setelah makan melonjak, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Seiring waktu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung, serta menyebabkan terbentuknya plak di dinding arteri.

Sebuah laporan pada 2019 dari American College of Cardiology dan American Heart Association merekomendasikan diet yang menekankan asupan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

"Karena lebih banyak penelitian menunjukkan peningkatan konsumsi biji-bijian olahan secara global, serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan, penting bagi kita untuk menemukan cara mendorong dan mendidik orang tentang manfaat konsumsi biji-bijian utuh," tukasnya.

BERITA TERKAIT