test

Kesehatan

Minggu, 19 Februari 2023 22:01 WIB

Studi: Kurang Tidur Bisa Picu Penyakit Hipertensi hingga Jantung Koroner

Editor: Hadi Ismanto

Tidur cukup akan menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh.. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Memiliki kualitas tidur yang baik tentu akan membuat seseorang lebih sehat. Kurang tidur tentunya akan memicu ganguan kesehatan, tapi hal itu paling diabaikan.

Seperti dilansir dari laman Times of India, Minggu (19/1/2023), sebuah studi yang diterbitkan dalam European Heart Journal-Digital Health pada November 2022 menunjukkan adanya hubungan antara waktu mulai tidur dan kejadian penyakit kardiovaskular.

Temuan ini menegaskan bahwa kurang tidur berhubungan dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa.

"Kurang tidur juga meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik, detak jantung dan vasokonstriksi serta retensi garam. Faktor-faktor ini terkait dengan hipertensi yang disebabkan oleh overdrive jantung dan volume yang berlebihan," tulis penelitan tersebut.

Studi kohort menemukan kemungkinan adanya hubungan antara waktu mulai tidur dan risiko pengembangan CVD, khususnya bagi wanita. Lebih dari 55 persen peserta penelitian adalah wanita.

Sebanyak 88.026 individu di Biobank Inggris dipelajari untuk penelitian ini. Para peserta diteliti antara tahun 2006 dan 2010. Usia rata-rata peserta adalah 61 tahun.

Para peserta menindaklanjuti diagnosis baru penyakit kardiovaskular, yang didefinisikan sebagai serangan jantung, gagal jantung, penyakit jantung iskemik kronis, stroke dan serangan iskemik transien.

Peneliti menemukan bahwa penyakit kardiovaskular adalah yang tertinggi pada mereka yang tidur tengah malam atau setelahnya. Tidur selama waku ini meningkatkan risiko hingga 25 persen.

Para peneliti juga menemukan bahwa kejadian penyakit jantung paling rendah terjadi pada mereka yang tidur antara pukul 22.00 hingga 23.00.

Para peneliti menemukan bahwa saat tidur antara pukul 23.00 hingga tengah malam meningkatkan risiko hingga 12%, hal itu juga meningkatkan risiko sebesar 24 persen saat waktu tidur sebelum pukul 22.00.

Sebanyak 3.172 peserta telah mengembangkan masalah terkait jantung selama masa studi.

BERITA TERKAIT