test

Kesehatan

Rabu, 22 Februari 2023 10:04 WIB

Studi: Resiko Kematian Dini Bisa Dikurangi dengan Konsumsi Makanan Sehat

Editor: Hadi Ismanto

Asupan makanan sehat diyakini akan membuat kekebalan tubuh terjaga dan terus bugar. (Foto: PMJ News/Dok Net).

PMJ NEWS - Sebuah studi mengungkap resiko kematian dini dapat dikurangi hingga 20 persen hanya dengan mengonsumsi makanan dari empat pola makan sehat.

Seperti dikutip dari laman CNN, Rabu (22/2/2023), studi dari Jurnal Jama Internal Medicine menunjukkan bahwa ada lebih dari satu cara untuk makan yang baik dan mendapatkan manfaat kesehatan yang menyertainya.

Penelitian tersebut menyebut salah satu pola makan sehat yang digemari beberapa orang adalah lebih banyak mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Menurut penelitian, pola makan yang satu ini juga dapat menekan risiko meninggal karena kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan dan neurodegeneratif.

Profesor nutrisi dan epidemologi, Dr Frank Hu mengatakan orang seringkali bosan dengan satu cara pola makan. Hal ini menjadi kabar baik karena para peneliti memiliki banyak fleksibilitas dalam hal menciptakan pola makan sehat yang dapat disesuaikan dengan preferensi makanan, kondisi kesehatan, dan budaya individu.

"Misalnya, jika Anda sedang melakukan diet Mediterania dan setelah beberapa bulan Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Anda dapat beralih ke diet DASH atau Anda dapat beralih ke diet semi-vegetarian," jelasnya.

Sebagai ketua departemen nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health, ia juga menyebutkan opsi lain, yaitu mengikuti program diet Amerika Serikat.

"Atau Anda dapat mengikuti pedoman diet AS dan membuat piring makan sehat Anda sendiri," ujarnya.

Untuk menguji keakuratan, Hu dan timnya menggunakan pendekatan eksperimental dengan mengikuti kebiasaan makan 75 ribu wanita dalam Studi Kesehatan Perawat dan lebih dari 44 ribu pria dalam Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan.

Setiap individu yang menjadi responden lalu diminta mengisi kuesioner makan setiap empat tahun.

"Ini adalah salah satu studi kohort terbesar dan terlama untuk memeriksa pola diet yang direkomendasikan dan risiko jangka panjang kematian dini dan kematian akibat penyakit utama," tukasnya.

BERITA TERKAIT