PMJ NEWS -  Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono menceramahi salah satu penasihat hukum terdakwa Mario Dandy Satriyo perihal pernyataan tidak sadar salah satu ahli dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Aisyah Anofi.

Aisyah dihadirkan dalam persidangan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini untuk memberikan kesaksiannya saat David Ozora tiba di RS Medika Permata Hijau.

Salah satu penasihat hukum terdakwa Mario mulanya mempertanyakan perbedaan keterangan yang disampaikan Aisyah dengan apa yang ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Hakim Alimin kemudian bertanya poin BAP apa yang dinilainya berbedaa, yang kemudian dijawab perihal keadaan tidak sadar dengan keadaan umum saat sedang sakit berat.

“Ketika tadi saudara menjelaskan adanya pergerakan mata, artinya bisa merespons, sedangkan di keterangan ini tidak sadar. Ya artinya di praktek ataupun di keterangan adanya perbedaan itu,” ujar salah satu penasihat hukum terdakwa Mario di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023).

Mendengar hal tersebut kemudian menjelaskan kembali bahwa apa yang sudah disampaikan Aisyah perihal kondisi tidak sadar dari David merupakan terminologi dari medis.

“Itu kan terminologi medis. Tadi dikatakan GCS (Glasgow Coma Scale) itu 10, tadi sudah banyak diterangkan. Inilah kesimpulan ahli, korban datang dalam keadaan tidak sadar,” papar Hakim Alimin.

“Jadi jangan berpikir bahwa keadaan sadar orang awam sama pengertian medis. Kalau medis bisa diukur, GCS-nya itu 10. Bahkan, belakangan sampai 7, kalau sadar yang normal itu 15. Keadaan 10 itu oleh ahli dikategorikan tidak sadar,” lanjut Hakim Alimin.

Setelah dijelaskan oleh Hakim Alimin, penasihat hukum terdakwa Mario itu pun kemudian merasa cukup dan menyudahi pertanyaan yang diajukannya.