test

Kesehatan

Sabtu, 22 Juli 2023 22:01 WIB

Studi: Minum Kopi Espresso Setiap Hari Bantu Lawan Alzheimer

Editor: Hadi Ismanto

Sebuah studi baru menemukan bahwa meminum espresso setiap hari dapat memiliki efek menguntungkan melawan Alzheimer. (Foto: Kolase PMJ News)

PMJ NEWS - Bagi sebagian orang minum kopi dipercaya dapat meningkatkan semangat. Sebuah studi baru menemukan bahwa meminum espresso setiap hari dapat memiliki efek menguntungkan melawan Alzheimer.

Konsumsi kopi ini bisa bermanfaat melawan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, menurut sebuah studi baru. Para peneliti telah menemukan espresso dapat mencegah proses di otak yang diyakini terlibat dalam timbulnya penyakit Alzheimer.

Sebuah protein yang disebut Tau dianggap memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit neurodegeneratif. Protein Tau di otak penderita penyakit Alzheimer salah melipat dan berbentuk tidak normal.

Seperti dikutip dari laman , Sabtu (22/7/2023), protein Tau pada orang sehat dapat membantu menstabilkan struktur di otak. Tetapi ketika penyakit tertentu berkembang, protein dapat menggumpal menjadi fibril.

Para peneliti di University of Verona menemukan bahwa senyawa espresso menghambat pembentukan gumpalan ini atau sebuah proses yang diketahui terlibat dalam permulaan Alzheimer.

Untuk menguji efeknya, para peneliti mengambil espresso dari kacang yang dibeli di toko, kemudian menggunakan teknik pemindaian spektroskopi resonansi magnetik nuklir untuk mengkarakterisasi susunan kimianya.

Mereka memilih kafein dan trigonelin, keduanya alkaloid, genistein flavonoid dan teobromin, senyawa yang juga ditemukan dalam cokelat, untuk difokuskan dalam eksperimen lebih lanjut.

Molekul-molekul ini, bersama dengan ekstrak espresso lengkap, diinkubasi bersama protein Tau bentuk pendek hingga 40 jam.

"Ketika konsentrasi ekstrak espresso, kafein atau genistein meningkat, Tau menjadi lebih pendek dan tidak membentuk lembaran yang lebih besar, dengan ekstrak lengkap menunjukkan hasil yang paling dramatis," ungkap penelitian tersebut.

Kendati begitu, diperlukan lebih banyak penelitian terkait hal ini. Tim tersebut mengatakan bahwa temuan awal mereka dapat membuka jalan untuk menemukan atau merancang senyawa bioaktif lain untuk melawan.

BERITA TERKAIT