test

News

Kamis, 17 Agustus 2023 14:02 WIB

PPATK Blokir Rekening Karyawan KAI, Teroris yang Ditangkap Densus

Editor: Ferro Maulana

Penulis: Fajar Ramadhan

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. (Foto: PMJ/Dok PPATK).

PMJ NEWS -  Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir rekening milik tersangka DE, karyawan PT KAI yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait kasus terorisme.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan saldo yang terdapat di rekening milik tersangka DE mencapai miliaran rupiah.

“Miliaran,” kata Ivan seperti dikutip Kamis (17/8/2023).

Kendati demikian Ivan tidak mengungkap lebih jauh mengenai pemblokiran rekening milik tersangka DE itu. Ia hanya menyampaikan hal tersebut kemudian dikoordinasikan dengan Densus 88.

Ivan juga menuturkan bahwa pemblokiran rekening tersebut merupakan kewenangan yang dimiliki pihaknya sebagaimana ketentuan yang berlaku.

“Kami melaksanakan kewenangan kami (melakukan pemblokiran) sesuai UU Nomor 8/2010,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Polri mengungkap tersangka DE (28) yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memiliki akun di market place yang diduga untuk melakukan transaksi jual beli senjata api.

“Yang bersangkutan memiliki juga akun di market place di salah satu penjualan online yang dikamuflasekan oleh yang bersangkutan,” ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).

Aswin menuturkan, dalam penjualan di akun market place miliknya juga turut menjual mainan militer yang diduga sebagai kamuflase.

Senjata-senjata mainan milik tersangka DE juga ditemukan oleh Densus 88 saat dilakukan penggeledahan di kediamannya di kawasan Bekasi.

“Masalah marketplace itu adalah kamuflase memang, kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini,” kata Aswin.

“Ini masih didalami juga sebenarnya, sejauh mana aktivitas akun yang bersangkutan tersebut di marketplace. Apakah memang benar-benar sebagai jualan saja untuk mencari uang, atau juga sebagai sarana-sarana lainnya,” ucap Aswin.

BERITA TERKAIT