test

Fokus

Minggu, 8 Oktober 2023 14:57 WIB

Terungkapnya Tabir Misteri Temuan Dua Jasad Tinggal Kerangka di Depok

Editor: Hadi Ismanto

Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap tabir misteri penemuan jasad ibu dan anak tinggal kerangka di Depok. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Beberapa waktu lalu, warga perumahan di Cinere, Kota Depok digegerkan dengan penemuan mayat dalam kondisi sudah menjadi kerangka. Diduga kerangka yang ditemukan pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, jasad ibu dan anak.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan ada atau tidaknya luka di jasad korban. Pasalnya, saat ditemukan mayat sudah membusuk kurang lebih satu bulan.

"Dari luka kita tidak bisa ketahui apakah ada luka atau tidak, karena kondisi jenazah sudah posisi membusuk, sudah lama sekali, sudah kurang lebih diperkirakan kurang lebih satu bulan," ungkap Ahmad Fuady kepada wartawan di lokasi

Fuady menyebut, jasad keduanya selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Menurut dia, saat ini penyebab kematian korban belum bisa disimpulkan.

"Sementara kita belum dapat menyimpulkan (penyebab kematian korban), karena olah TKP belum bisa menarik kesimpulan penyebabnya. (Jasad) diautopsi di RS Polri Kramat Jati," ungkapnya.

Lebih lanjut fuady menjelaskan, setelah autopsi nantinya penyebab kematian korban akan terungkap. Selanjutnya, kasus penemuan jasad tinggal tengkorak ini akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

"Ini kolaborasi profesi melibatkan nanti banyak pihak menarik kesimpulan penyebab dari kematian, setelah hasil autopsi diketahui baru nanti ketahuan penyebabnya seperti apa. Iya (ditangani) dari Polda," tukasnya.

Gelar Olah TKP, Polisi Temukan Dokumen di TKP Dua Jasad Depok

Lokasi penemuan kerangka diduga ibu dan anak ditemukan di perumahan kawasan Cinere, Depok. (Foto: PMJ News/Istimewa)
Lokasi penemuan kerangka diduga ibu dan anak ditemukan di perumahan kawasan Cinere, Depok. (Foto: PMJ News/Istimewa)

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mulai melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang terkait dengan kasus temuan dua jasad di perumahan kawasan Cinere, Kota Depok.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan olah TKP ulang itu rencananya akan digelar Sabtu (9/9/2023). "Terkait olah TKP ulang penemuan mayat Depok, rencana dilaksanakan hari ini," ujar Hengki dalam keterangannya.

Untuk olah TKP hari ini, lanjut Hengki, rencananya pihak kepolisian juga menggandeng pihak lain seperti INAFIS serta Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

"Kami akan melibatkan Apsifor terkait olah TKP ulang penemuan mayat Depok," ucapnya.

Sementara Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian menyebut pihaknya mengamankan sejumlah dokumen saat olah TKP ulang. Selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Hari ini kita dapatkan beberapa data, tentunya akan kita padukan dari hasil penyelidikan deduktif. Ada beberapa dokumen yang tentunya kita amankan, yang tentunya kita harapkan menjadi petunjuk dalam penyelidikan ini," tuturnya.

"Penyelidikan yang kita lakukan secara komprehensif interprofesi melibatkan dari forensik sehingga saat kita melakukan induktif di TKP kemudian kita padukan dengan penyelidikan deduktif di luar, kita perlu kembali melihat TKP," imbuhnya.

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Temuan Dua Jasad Depok

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian. (Foto: PMJ News)
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian. (Foto: PMJ News)

Polda Metro Jaya terus mengusut kasus penemuan jasad diduga ibu dan anak di perumahan kawasan Cinere, Kota Depok. Salah satunya dengan meminta keterangan terhadap 14 saksi.

"Untuk saksi sekarang sudah 14, ada dari keluarga, lingkungan, kemudian saksi PLN. tentunya pihak-pihak terkait," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).

Kendati begitu, Samian belum menjelaskan secara rinci siapa pihak keluarga dan saksi lainnya yang telah diperiksa. Dia menyebut akan mengungkap setelah mendapat kesimpulan dalam peristiwa tersebut.

"Nanti lebih rinci kami jelaskan pada waktunya," ucapnya.

RS Polri Ungkap Tak Temukan Indikasi Kekerasan Pada Dua Jasad Depok

Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Istimewa)
Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Istimewa)

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah melaksanakan autopsi dua jasad yang sudah menjadi kerangka di perumahan kawasan Cinere, Kota Depok. Hasilnya, tidak ditemukan adanya luka penganiayaan di jenazah GAH (65) dan DAW (38).

Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan dua jenazah tersebut sudah mengalami pembusukan lanjut. Dia memperkirakan korban sudah meninggal lebih dari satu bulan.

"Karena jasad keduanya sudah pembusukan lanjut kira-kira lebih dari satu bulan. Dengan kondisi yang ada itu, kita tidak temukan adanya bekas-bekas penganiayaan," ungkap Hariyanto kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).

Untuk mendalami penyebab kematian kedua korban secara tepat, lanjut Hariyanto, pihak RS Polri akan melakukan pemeriksaan toksikologi, histopatologi dan DNA. Pemeriksaan tersebut dilakukan dari kondisi tubuh jenazah yang tersisa.

"Kita kirim contoh (sample) organ tubuhnya untuk pemeriksaan toksikologi, histopatologi, dan DNA," ujarnya.

Hariyanto menambahkan, pihaknya saat ini juga masih menunggu hasil uji forensik penemuan dua jasad ini yang tengah dilakukan oleh Puslabfor dan Bagian Patologi Anatomi RS Polri.

Polisi Yakini Tak Ada Peristiwa Pidana Atas Temuan Dua Jasad Depok

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat konferensi pers. (Foto: PMJ News/Fajar)
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat konferensi pers. (Foto: PMJ News/Fajar)

Polda Metro Jayam menggelar perkara kasus temuan dua jenazah diduga ibu dan anak berinisial GA (64) dan DA (36) hari ini Kamis (5/10/2023).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan gelar perkara tersebut dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Di antaranya Laboratorium Forensik (Labfor).

"Gelar perkara kan di sini secara bersama-sama kolaborasi dengan pelbagai ahli sesuai keahilannya,” ujar Hengki Haryadi dalam konferensi pers.

Selanjutnya, berdasarkan hasil gelar perkara kasus temuan jenazah tersebut Ditreskimum Polda Metro Jaya menyakini tidak adanya unsur pidana.

"(Temuan dua jasad jadi kerangka di Depok) bukan merupakan peristiwa pidana," ucap Hengki.

Polisi Pastikan Dua Jasad Tinggal Kerangka di Depok Tewas Bunuh Diri

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dan jajarannya. (Foto: PMJ News/ Fajar)
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dan jajarannya. (Foto: PMJ News/ Fajar)

Polisi bersama dengan pihak lain menyimpulkan hasil dari penyelidikan dan analisis yang dilakukan bahwa dua jasad di Depok bernama Grace (64) dan David (38) meninggal dunia karena bunuh diri.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan kedua korban mengurung dan bunuh diri di kamar mandi.

"Bahwa mereka adalah melakukan bunuh diri ataupun suicide dengan cara mengurung diri di ruangan sempit seluas 1,8 x 1 meter itu dengan tinggi 2,3 meter," ujar Hengki saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023).

Lebih lanjut Hengki menjelaskan dari olah TKP yang dilakukan, dengan menjaga sterilitasnya, seluruh pintu terkunci dari dalam. Di dalam kamar mandi ditemukannya kedua jenazah juga didapati adanya bantal untuk bersender.

"Jadi ditutup semua jendela-jendela, kamar mandi sempit itu dan ditemukan di situ bantal atau senderan termasuk Nyonya Grace dan David, semua sudah dipersiapkan bantal untuk berdiam, mengurung diri dalam kamar mandi ataupun ruang tersebut," ungkapnya.

"Kemudian itu juga terkunci dari dalam, sehingga tim olah TKP datang, itu terganjal oleh jenazah David. Jadi bisa diberitakan oleh rekan-rekan sekalian bahwa memang ini dikunci dari dalam, terganjal oleh jenazah, semua ditutup dan tidak ada DNA lain kecuali DNA anak dan ibu," imbuhnya.

BERITA TERKAIT