test

News

Selasa, 20 Februari 2024 14:06 WIB

Jokowi: MA Jadi Rujukan Hakim dan Harapan Keadilan Bagi Masyarakat

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi. (Foto: PMJ News/YouTube Mahkamah Agung)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Mahkamah Agung (MA) merupakan lembaga yang menjadi rujukan seluruh hakim di Indonesia serta menjadi harapan masyarakat yang mencari keadilan.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Laporan Tahunan MA di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

"Mahkamah Agung pasti akan menjadi rujukan bagi para hakim, menjadi teladan bagi para hakim di seluruh Indonesia dan menjadi harapan keadilan bagi masyarakat," ujar Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menyatakan kualitas para hakim menjadi kunci. Dia berharap para hakim di MA dapat menjaga integritas dan meningkatkan kepekaan terhadap keadilan masyarakat.

"Kualitas SDM hakim adalah kunci. Integritasnya, profesionalisme, kepekaannya terhadap rasa keadilan masyarakat, Kepekaannya terhadap perkembangan zaman, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi menyambut baik reformasi internal MA. Jokowi menilai reformasi internal penting untuk menegakkan prinsip rule of law dan good governance.

"Oleh karena itu, saya menyambut baik reformasi internal yang dilakukan oleh MA untuk menegakkan prinsip rule of law dan good governance, meningkatkan kinerja pengadilan secara berkelanjutan," terangnya.

"Inovasi harus menjadi bagian dari reformasi, bukan hanya dengan mengadopsi teknologi baru, tetapi juga perspektif dan sensitivitas dalam menyelesaikan perkara hukum. Misalnya, penerapan sistem restorative justice sebagai terobosan penyelesaian perkara," imbuhnya.

Jokowi mengatakan, pemerintah mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah dilakukan MA. Mulai dari peningkatan sistem e-court hingga pengembangan sistem berbasis artificial intelligence (AI).

"Rakyat Indonesia juga mengapresiasi terhadap komitmen keterbukaan terhadap publik. Sudah ada 22 ribuan putusan sudah dipublikasikan dalam direktori putusan yang bisa diakses oleh publik," tukasnya.

BERITA TERKAIT