PMJ- Pemilihan Presiden dan juga pemilihan calon legislatif sudah semakin dekat. Rabu, 17 April 2019 mendatang, seluruh Warga Negara Indonesia siap-siap untuk menuju Tempat Pemungutas Suara (TPS) sesuai domisilinya. Semakin dekat pelaksanaan pemilu, semakin kencang isu atau kabar hoaks yang berada di dunia maya, khususnya media sosial. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengajak warganet atau para netizen untuk bijak menggunakan media sosial. Bahkan Mahfud MD juga mengajak, netizen dan juga blogger untuk sama-sama ikut memerangi hoaks dan bukan membuat hoaks. “Saya menghimbau sekaligus mengajak, agar warga internet serta blogger tidak mudah menyebarkan informasi yang masih prematur. Efek atau dampaknya bahaya untuk berbangsa,” jelas Mahfud MD dalam sebuah acara, belum lama ini. Menurut Mahfud, sudah banyak contoh pelaku penyebar hoaks yang diproses secara hukum. Hal ituy tentu merugikan dirinya sendiri dan juga keluarga. "Ancaman hukumannyakan memang sudah ada dan duatur dengan UU ITE. Beberapa pelaku penyebar hoaks sudah diproses hukum. Hati-hati membuat fitnah, pencemaran nama baik, mencerca pejabat publik dan menyebarkan berita bohong ke media sosial. Ini merugikan diri sendiri,” tegas Mahfud. Mahfud MD sendiri merasa miris melihat melihat media sosial menjelang pemilu 2019 ini. Mahfud juga mengajak warganet untuk lebih baik menggunakan medsos misalnya dengan menyerukan melawan korupsi dan bukan menyebar fitnah serta cacian. “Iyakan lebih baik gunakan medis sosial untik hal-hal positif. Misalnya memerangi korupsi melalui internet,” tutur Mahfud. (Gtg-03).