test

Politik

Rabu, 10 Juni 2020 13:27 WIB

DPR Minta Penyebar Hoax kepada Tenaga Medis Ditindak Tegas!

Editor: Ferro Maulana

Anggota Komisi IX Kurniasih Mufidayati. (Foto: Dok Net/ IST)

PMJ – Anggota dari Komisi IX DPR RI meminta kepada pihak kepolisian untuk turun tangan dalam menindak tegas pelaku penyebar hoax kepada tenaga medis. Alasannya, bila dibiarkan akan berdampak terhadap menurunnya kepercayaan masyarakat kepada tenaga medis serta fasilitas kesehatan dalam menangani Covid-19.

Anggota Komisi IX Kurniasih Mufidayati menyebutkan ketidakpercayaan masyarakat sudah mulai terlihat dari adanya pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif Covid-19 yang menolak untuk dirawat. Kemudian, penolakan juga terjadi oleh masyarakat yang enggan mengikuti rapid test.

"Beberapa kejadian pengambilan paksa jenazah dengan status PDP atau bahkan positif Covid-19 untuk dimakamkan tanpa protokol Covid-19 sangat mungkin juga disebabkan oleh penyebaran informasi yang tidak benar dan menjurus fitnah,” keluhnya kepada pewarta,” keluhnya di Jakarta, Rabu (10/06/2020).

“Padahal penolakan pasien untuk dirawat atau penolakan pemulasaran jenazah dengan standar Covid-19 akan sangat berbahaya dan memperburuk upaya pengendalian penyebaran Covid-19," ungkapnya menambahkan.

Adapun hoax terhadap tenaga medis tersebut beragam. Bahkan sekarang, hoax tersebut bersifat tuduhan atau fitnah. Seperti yang menyebut bahwa tenaga medis atau rumah sakit mengambil keuntungan besar dalam menangani pasien Covid-19.

Menurut Mufida, hoax tidak hanya menurunkan kepercayaan masyarakat kepada tenaga medis. Tetapi, juga dapat meruntuhkan mental tenaga medis yang sejauh ini sudah berjuang dalam menghadapi Covid-19.

"Para tenaga medis ini menjadi pejuang utama dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan mengesampingkan kepentingan pribadi dan keluarga,” terang Mufida.

“Bahkan tidak jarang dari mereka yang harus berpisah dari keluarga untuk menjalankan tugas dalam menangani pasien dengan risiko tinggi tertular Covid-19. Penyebaran informasi yang cenderung tidak benar ini bisa meruntuhkan mental para tenaga medis dalam menangani psien Covid-19," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT