test

Hukrim

Jumat, 18 Oktober 2019 22:03 WIB

Mantan Dosen IPB Otak Rencana Bom Rakitan di Aksi Mujahid 212

Editor: Redaksi

Barang bukti yang diamankan. (Foto: PMJ)

PMJ – Selain menjadi otak dari pengeboman molotov di Penjompongan pada 24 September 2019, mantan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith (AB) juga merencanakan pengeboman dengan bom rakitan pada Aksi Mujahid 212 di Jakarta, 28 September 2019.

"Setelah 24 September dengan bom molotov dilempar ke petugas, untuk bakar ban, dievaluasi kurang maksimal untuk mendompleng unjuk rasa, untuk membuat keos," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (18/10/2019).

Perencanaan pengeboman itu dilakukan di kediaman SO yang berlokasi di kawasan Tangerang. Pertemuan itu diketahui dihadiri oleh tersangka AB, SO, SN, DMR, JA dan AK.

"Perencanaan di sana adalah untuk mematangakn melakuakn peledakan pada tanggal 28 dan pembakaran, peledakan di sembilan titik, terutama di tempat perekeonomian. Juga rencana pembakaran di seluruh retail di Jakarta," ujar Argo.

Barang bukti yang diamankan. (Foto: PMJ)

Kemudian pada tanggal 25 September 2019, tersangka LOS mengkontak tersangka LOA dan LON yang ahli dalam membuat bom. Argo menyebut, para pembuat bom itu diketahui bertempat tinggal di papua.

Selain kedua orang itu, dipanggil juga ahli pembuat bom berinisial JH yang berasal dari Bogor. Selanjutnya untuk mendatangkan LOA dan LON ke Jakarta, AB kemudian memberikan uang sebesar Rp 8 juta.

Selain itu, AB juga memberikan uang sebesar Rp1 juta untuk tersangka SO. Keesokan harinya, pada 26 September 2019, kedua perakit bom itu tiba di Jakarta dan langsung menuju ke kediaman AB di Bogor.

Setelahnya, kembali diadakan pertemuan di rumah SO yang beralamat di Tangerang. Pertemuan itu dilakukan pada 27 September 2019 dan dihadiri oleh AB, SO, OK, YD dan LOS. Argo mengatakan, setelah pertemuan itu selesai, polisi lalu menangkap para pelaku.

"Kita lakukan penangkapan pada saat selesai permufakatan jahatnya. Dan seterusnya kita lakukan penangkapan total 14 tersangka," terang Argo.

Sementara itu, Kaur Bahan Peledak Puslabfor Mabes Polri Kompol Heri Yandi menuturkan, 28 bom rakitan yang ditemukan memiliki komponen yang terbilang lengkap. Disampaikan Yandi, pihaknya juga telah melakukan uji daya ladak bom rakitan tersebut.

Hasilnya, bom rakitan itu diketahui memiliki daya ledak yang cukup kuat mencapai 30 meter. "Kita uji coba ledakan di Brimob kerusakan cukup kuat, kita coba dengan mannequin di situ bisa melukai personel atau orang, paku-paku bisa berterbangan jarak 30 meter," pungkasnya. (FJR/BHR)

BERITA TERKAIT