test

News

Sabtu, 23 November 2019 16:05 WIB

Demonstrasi Terus Menerus, Rumah Sakit di Hong Kong Terasa Kurang Aman

Editor: Fitriawan Ginting

Busur panah yang dilesakkan demonstran Hong Kong ke arah petugas. (Foto: Dok Net).

PMJ- Rumah sakit umum di Hong Kong yang dikenal profesional, kini berubah menjadi front baru dalam protes anti-pemerintah yang telah menelan waktu lebih dari lima bulan terakhir.

Dalam sebuah insiden 7 Oktober 2019 lalu di salah satu rumah sakit di Hong Kong, polisi anti huru-hara bersenjatakan perisai dan pentungan menginterogasi seorang perempuan hamil di samping tempat tidurnya di bangsal rumah sakit, yang dianggap sebagai ancaman bagi kerahasiaan para petugas medis dan pasien.

Kedua petugas itu mengabaikan permintaan staf medis untuk tidak memasuki ruangan perempuan hamil itu, yang membuat seorang perempuan berusia 19 tahun ditahan karena dicurigai ikut serta dalam protes ilegal.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (22/11), polisi jarang memasuki rumah sakit atau bangsal darurat sebelum protes meningkat pada Juni lalu, menurut Arisina Ma, Presiden Asosiasi Dokter Umum Hong Kong (HKPDA), yang mewakili staf rumah sakit umum, dan enam dokter dan perawat lain.

"Sekarang, penangkapan dan interogasi terhadap tersangka di ruang rumah sakit umum telah menjadi hal biasa, kata Ma.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa pengunjuk rasa yang membutuhkan perawatan medis mungkin menghindari sistem rumah sakit umum, karena takut ditangkap.

Otoritas Rumah Sakit telah menginstruksikan staf untuk tidak mengambil bagian dalam majelis umum dan menyatakan pendapat tentang protes karena mereka mengatakan itu mempengaruhi operasi rumah sakit. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT