test

News

Kamis, 27 Mei 2021 13:05 WIB

Satgas Covid-19 Tegaskan Vaksinasi Hanya untuk Orang Sehat

Editor: Hadi Ismanto

Masyarakat menjalani vaksinasi Covid-19. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan tahapan pravaksinasi menjadi sangat krusial, karena prinsipnya vaksin hanya bisa diberikan untuk individu yang sehat.

"Tahapan ini diperlukan agar prosedur medis yang dilakukan dapat mencegah kejadian yang tak diinginkan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Pernyataan tersebut diungkapkan Wiku menanggapi 27 kasus kematian yang diduga terkait dengan vaksin Sinovac. Dia memastikan, puluhan kasus kematian itu tidak terbukti dari pemberian vaksin.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

"Menurut Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), ada 27 kasus kematian yang diduga terkait dengan vaksin Sinovac. Tapi setelah diinvestigasi, kematian tersebut tidak terkait vaksinasi," tuturnya.

Dari 27 kematian tersebut, kata Wiku, sebanyak 10 kasus di antaranya karena terinfeksi Covid-19. Sedangkan 14 orang lainnya akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Kemudian satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak dan dua orang karena diabetes melitus dan hipertensi yang tidak terkontrol," jelasnya.

Guna mencegah hal tak diinginkan, Wiku meminta agar penerima vaksin perlu melewati tahapan pravaksinasi. Sebelum vaksinasi, penerima vaksinasi berhak mendapatkan beberapa pelayanan seperti 'screening' mengenai riwayat penyakit, kontak erat, perjalanan dan konsumsi obat.

Selain itu, penerima vaksin juga perlu dilihat pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah, komunikasi terkait vaksin.

"Berbagai KIPI di lapangan menjadi evaluasi peningkatan kualitas pelayanan maupun pengikat bagi masyarakat untuk memperhatikan kondisi tubuhnya sebelum menerima vaksin," tukasnya.

BERITA TERKAIT