test

News

Rabu, 2 Juni 2021 13:35 WIB

Menkeu Ingatkan Munculnya Gelombang Baru Covid-19

Editor: Ferro Maulana

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus mengingatkan faktor risiko dari pandemi Covid-19, yang masih membayangi pemulihan ekonomi secara global.

Menkeu melanjutkan, risiko pertama yang harus diwaspadai yaitu munculnya gelombang baru Covid-19.

Menurut Menkeu, sekarang episentrum (pusat penyebaran) Covid-19 mulai bergeser ke negara berkembang dan dunia ketiga.

Adapun faktor kedua, kebijakan proteksionsime dari negara-negara seiring dengan pemulihan ekonomi.

"Semua negara sekarang fokus ke domestik baik di ekonomi, sosial, dan politik," tutur Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, hari ini Rabu (2/5/2021).

Selanjutnya, yang ketiga inflasi di Amerika Serikat sebesar 4,2 persen pada April 2021 yang berpotensi menjadi penentu dari kebijakan moneter di Amerika Serikat pada 2022.

Lebih jauh ia mengatakan, beberapa hal tersebut perlu diwaspadai walaupun terdapat indikasi perkembangan positif dari perekonomian global.

Seperti stabilitas pasar keuangan, perdagangan global yang terus membaik, harga komoditas yang terus naik, dan perkembangan vaksinasi global.

Sementara itu, di Indonesia, ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2 sampai dengan 5,8 persen pada 2022.

Adapun proyeksi pemerintah tersebut juga sejalan dengan proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB, OECD, dan Consensus Forecast, di kisaran 5,0 sampai dengan 5,8 persen.

Akan tetapi, catatan dari seluruh proyeksi ekonomi mengatakan seluruh proyeksi pertumbuhan tergantung terhadap sejumlah faktor. Misalnya, vaksinasi dan pengendalian Covid-19, pemulihan kepercayaan masyarakat (konsumen), serta pemulihan ekonomi global yang akan pulih secara berkelanjutan.

"Jadi subject-to-nya ini yang tidak di dalam kontrol pemerintah. Namun yang controllable bagi pemerintah yaitu vaksinasi dan pengendalian akan coba untuk ditingkatkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT