test

News

Jumat, 21 Januari 2022 10:50 WIB

Arti Nama Operasi Damai Cartenz, Polri Harap Bisa Ciptakan Kedamaian Abadi

Editor: Hadi Ismanto

Assiten Kapolri Bidang Operasi, Irjen Pol Agung Setya saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Polri TV)

PMJ NEWS - Masa tugas Operasi Satgas Nemangkawi telah selesai. Sebagai gantinya, Polri membentuk Operasi Damai Cartenz dengan target operasi pembinaan kepada orang asli Papua (OAP). Operasi ini telah dimulai sejak 17 Januari 2022.

Operasi ini melibatkan sebanyak 1.925 personil gabungan TNI-Polri, terdiri dari 1.824 merupakan anggota Polri dan 101 anggota TNI. Dari 1.824 personel Polri, 528 personil di antaranya berasal dari Polda Papua dan 1.296 orang dari Mabes Polri.

Assiten Kapolri Bidang Operasi, Irjen Pol Agung Setya mengatakan Operasi Damai Cartenz sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2020, Dimana Presiden Jokowi meminta Kapolri mempercepat pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Assiten Kapolri Bidang Operasi, Irjen Pol Agung Setya saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Polri TV)
Asisten Kapolri Bidang Operasi, Irjen Pol Agung Setya saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Polri TV)

Dalam instruksi tersebut, lanjut Agung, tertuang arahan kepada Kapolri untuk mendukung keamanan dan ketertiban di lima daerah. Di antaranya Kabupaten Intan Jaya, Nduga, Puncak Jaya, Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

"Ada juga upaya bagaimana pemerintah daerah itu dapat memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat, ini juga menjadi dasar kita mengubah konsep operasi menjadi Operasi Damai Cartenz," jelas Agung seperti dikutip dari siaran Dialog Presisi Polri TV, Jumat (21/1/2022).

"Kenapa kita sebut Damai Cartenz, karena kita ingin membuat kedamaian di daerah-daerah Pegunungan Cartenz yang diselimuti salju abadi. Kita berharapkan damainya juga damai yang abadi," sambungnya.

Dalam operasi ini, Agung menyebut Polri akan mengedepankan upaya-upaya mensejahterakan masyarakat. Pendekatan ini tentunya dengan problem solving atas beberapa masalah warga.

"Sehingga program-program kita sebelumnya yang terdahulu dan sudah berjalan seperti Bimas Noken dan Polisi Pi Ajar tetap akan diteruskan. Anggota yang diterjunkan di sana juga dibekali dengan berbagai keterampilan agar dapat menjadi problem solver (pemecah masalah)," ujarnya.

"Dengan keterampilan yang ada, mereka mampu mengangkat perekenomian masyarakat di sana," imbuhnya.

BERITA TERKAIT