test

News

Rabu, 1 November 2023 16:05 WIB

RS Polri Sebut Kondisi Istri Keluarga Ayah-Balita di Koja Tak Mau Makan

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Istimewa)

PMJ NEWS - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati merawat istri dari kasus ditemukannya ayah-balita berinisial HR (50) dan AQ (2) yang meninggal dunia membusuk di dalam rumah di wilayah Koja, Jakarta Utara (Jakut).

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto menuturkan kondisi fisik dari sang istri saat ini masih lemas karena tidak makan berhari-hari.

“(Istri kondisi lemah karena) tak mau makan berhari hari, hemoglobin atau HB dari pemeriksaan darah menurun,” ujar Hariyanto kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Kendati demikian, kondisi dari Istri saat ini sudah lebih baik dari kondisi awal saat ditemukan. Sementara satu anak korban lain yang ditemukan masih hidup dan tidak dirawat di RS Polri.

“Istrinya tidak ada perlukaan atau luka sayatan (saat ditemukan),” katanya.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari INAFIS dan Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada hari Selasa (31/10/2023) di lokasi ditemukannya ayah-balita tewas membusuk di dalam rumah di kawasan Koja, Jakarta Utara.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan dari olah TKP tersebut diambil sampel-sampel yang nantinya akan diteliti lebih lanjut.

“Beberapa sampel yang kami ambil di TKP ada bentuk cairan kemudian sisa makanan, kemudian beberapa benda-benda yang kami anggap penting untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratorium forensik,” ujar Iver dalam keterangannya dikutip Rabu (1/11/2023).

Lebih lanjut, Iver menambahkan olah TKP tersebut juga melibatkan ahli-ahli di antaranya ahli histopatologi forensik hingga ahli psikologi forensik dengan tujuan mengumpulkan lebih banyak barang bukti.

“Bagi kami, semakin banyak petunjuk atau bukti-bukti yang kami dapatkan di TKP, maka semakin baik untuk menjadi bahan analisa para ahli,” kata Iver.

BERITA TERKAIT